News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Pengangkatan (Rapture) Tidak Alkitabiah?

Pengangkatan (Rapture) Tidak Alkitabiah?

Ajaran pengangkatan (Rapture) teramat popular dan menjadi epic dalam film Left Behind. Ajaran itu menggambarkan tentang terangkatnya orang-orang percaya secara misterius dan menimbulkan chaos binti kepanikan yang cetar membahana. Akhirnya dunia atau orang yang tertinggal akan memasuki masa kesesakan besar selama tujuh tahun dan si Antikris akan memaksakan tanda yang mematikan. Orang-orang yang tertinggal masih memiliki kesempatan untuk percaya. Kira-kira demikian gambaran besar dari Theologi Pengangkatan (RaptureTheology) itu.

Sementara kedatangan Tuhannya sendiri? Berdasarkan Theologi Pengangkatan itu kedatangan Kristus akan terjadi sebanyak dua kali. Pertama, terjadi secara rahasia atau diam-diam yaitu pada saat orang-orang percaya diangkat secara diam-diam sedangkan yang kedua kali yaitu setelah masa tujuh tahun pengangkatan berakhir maka kedatangan yang kedua (Second Coming) akan sangat epic atau terjadi secara kasat mata. Kedatangan ini akan disebut kedatangan yang penuh kemuliaan. Kesimpulannya Kedatangan Yesus pada saat Pengangkatan terjadi secara diam-diam untuk mengangkat orang percaya dan setelah masa penganiayaan besar terjadi barulah Kristus akan datang kembali secara full atau nyata.  Sekarang kita lihat dasar Biblikal tentang fakta Kedatangan Kedua :

Pertama, Kedatangan Tuhan terjadi secara epic yaitu secara agung, megah dan mulia, bukan secara rahasia. 
Dalam Matius 24.  “Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.  Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain” (Matius 24:30, 31).  Hal ini sejajar dengan pernyataan dalam 1 Tesalonika 4:16-17 : Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;  sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.

Ada suara sangkakala yang hingar bingar alias cetar membahana, ada kemuliaan dan kekuasaan yang diekspos di sini yang bahkan melampaui teori big bang yang masih simpang siur tersebut.  Pakar PB, N.T Wright menegasakan bahwa ada gambaran kemuliaan dalam PL saat Musa turun dari gunung Sinai dan disambut terompet serta  gambaran kekuasaan dalam konteks Kerajaan yaitu Kaisar yang datang dalam prosesi yang megah bertemu dengan orang yang menyambutnya.

Alasan yang dipakai untuk menunjukkan terjadinya pengangkatan diam-diam yaitu ada dalam Matius 24 tadi yaitu ada yang diangkat dan ada yang tertinggal. Masalahnya adalah Yesus tidak hanya memakai gambaran  itu saja. Yesus mengawalinya dengan gambaran orang pada masa Nuh dan setelahnya yaitu gambaran pencuri di malam hari. Kita mulai dari gambaran pada masa Nuh. Apakah saat Nuh masuk bahtera, orang-orang yang tertinggal masih bisa selamat atau memiliki kesempatan kedua? Mereka justru binasa. Demikian halnya yang bakan terjadi pada saat kedatangan Anak Manusia. Yesus lalu melanjutkan bahwa ada yang akan diangkat dan ada yang ditinggal (Ayat 40). Dengan analisis yang sama perkataan ini menejelaskan bahwa tidak akan ada kesempatan yang kedua atau berkelanjutan.

Setelah bicara tentang “Ada orang yang akan diangkat dan ada yang akan ditinggalkan”, Yesus melanjutkan dengan metaphor berikutnya yaitu bahwa kedatangan-Nya akan seperti pencuri di malam hari. “Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga."(Matius 24:43, 44).

Kedua, Pengangkatan Terjadi Pada Saat Kedatangan Kristus Kedua dan Bukan Penculikan
Dalam konteks 1 Tesalonika 4:17, Paulus sedang menghibur orang percaya di jemaat Tesalonika. Paulus sedang menjawab pergumulan orang Tesalonika, Bagaimana dengan orang percaya yang sudah meninggal? Bagaimana dengan kita yang masih hidup? Apa yang kita nantikan? Paulus menjawabnya dalam ayat tersebut. (Ayat 13:  Saudara-saudara, kami ingin supaya kalian mengetahui yang sebenarnya mengenai orang-orang yang sudah meninggal; supaya kalian tidak bersedih hati seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan).

Paulus menggambarkan bahwa moment kedatangan Kristus bagi kita adalah seperti moment kebangkitan Yesus.  Yesus mati dan bangkit kembali dengan tubuh kebangkitan, maka kita juga akan ‘diubahkan’ pada saat kedatangan-Nya. Kata “diangkat”, di sini mengacu kepada tubuh orang percaya baik yang sudah meninggal maupun yang masih hidup.

Kata rapture sesungguhnya berasal dari bahasa Latin dan dipahami dalam pengertian “menculik”.  Kata “mengangkat”, itu sendiri dalam bahasa Yunani itu adalah harpagesometha  yang diterjemahkan yaitu caught up. Apakah kata itu berarti “menculik”? Tidak. Leon Morris mengatakan bahwa maknanya adalah "[it] combines the ideas of force and suddenness seen in the irresistible power of God" (Leon Morris, Tyndale New Testament Commentaries, Revised Edition, 1984, p. 94).

Mengapa Paulus menggunakan kata yang kuat di sini? Ini untuk menjawab pergumulan orang Tesalonika. Ayat 13 mereka lagi berduka karena ada anggota jemaat yang meninggal.  Paulus memakai alasan ini dalam ayat 14 : “Kita percaya bahwa Yesus sudah mati dan hidup kembali. Itu sebabnya kita percaya juga bahwa Allah akan menghidupkan kembali semua orang yang percaya kepada Yesus dan telah meninggal, supaya mereka hidup bersama Dia. “ Kata “mengangkat” ini untuk meyakinkan orang percaya bahwa, saat kedatanga Kristus, Dia akan menyatukan orang percaya baik yang masih hidup dengan yang sudah meninggal, yang sudah meninggal tidak akan ditinggalkan.

Pengangkatan juga bicara tentang perubahan dalam sekejap mata dan bukan menghilang atau raib secara tiba-tiba. Paulus menuliskan, “Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.” (1 Korintus 15:51, 52).

Bagaimana dengan Masa Kesesakan yang menjadi perhatian besar Theologi Pengangkatan ini? Jikalau melihat kata “tribulation” (masa kesesakan), dalam Strong’s atau Young’s Concordance, setiap acuan menggambarkan penderitaan orang-orang percaya. Yesus mengatakan kepada para pengikutNya, “Dalam dunia kamu menderita penganiayaan (tribulation)”(Yohanes 16:33). Paulus menulis kepada Jemaat di Tesalonika, “kami sendiri bermegah tentang kamu karena ketabahanmu dan imanmu dalam segala penganiayaan dan penindasan (tribulation) yang kamu derita” (2 Tesalonika 1:4). Yesus mengatakan kepada Jemaat di Smirna, “Aku tahu kesusahanmu (tribulation) dan kemiskinanmu” (Wahyu 2:9). Dalam ayat-ayat Alkitab di atas, gagasan tentang orang-orang Kristen yang luput dari aniaya tampaknya seperti ilusi dan fantasi.

Seandainya kita menerima Theologi Pengangkatan atau Rapture Theology, konsekuensinya :

Pertama, Kristus datang sebanyak tiga kali! Yaitu kedatangan secara diam-diam untuk mengangkat orang percaya. Jadi penganut Theologi ini harus menjelaskan juga dari mana ayat tentang kedatangan Kristus yang diam-diam, kalau tidak akan bentrok dengan pandangannya sendiri.

Kedua, Pengangkatan itu sifatnya atau maknanya menjadi ‘turun’ yaitu lebih dari sekedar “kabur” atau “lari” dari penganiayaan atau kesesakan. Padahal bukan itu makna yang dinyatakan Alkitab.  Yesus sendiri bicara tentang Pengangkatan yang mulia eh kok malah direduksi jadi sekedar kabur dari dunia.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

4 Post a Comment

  1. Sudah dicerahkan thanks. harpagesometha lalu Second Coming ya Pak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama, thanks buat konjungan dan komennya di sini ya. Tuhan memberkati

      Delete
  2. menurut saya :
    Pengangkatan tidak terjadi 2 kali. hanya sekali dan yang kedua adalah Dia turun sebagai Raja segala raja di sertai oleh orang kudus di segala jaman dan malaikatNya dan berbahagialah orang yang meninggal di dalam Tuhan saat itu. sungguh dia tidak akan mengalami kematian kedua malahan di bangkitkan untuk memerintah sebagai raja bersama Kristus. Amin

    ReplyDelete
  3. Sesungguhnya kita semua menunggu kedatangan Yesus untuk kedua kalinya hidup di dunia ini sebagai AlMasiah Isa putera Maryam dan bertindak sebagai seorang Mesias atau Pemimpin/Raja yg benar dan adil serta bijaksana sehingga ada damai sejahtera selama 1000 tahun lamanya ...... Amin - Puji Allah - Allah Maha Besar

    ReplyDelete