Pengorbanan Dokter Kent Brantly Menghadapi Virus Ebola
"Allah akan membebaskan saya dari situasi ini, dan kalaupun tidak, saya telah menjalani hidup saya dan saya tidak akan menyesal", itulah kata-kata dalam email dari Dokter Kent Brantly yang tertular virus Ebola setelah menangani para pasien di Liberia, Afrika. "Saya berdoa sungguh-sungguh agar Tuhan menolong saya untuk bisa melewati penyakit ini." Virus Ebola sangat mematikan dan kemungkinan 90 persen bisa membunuh orang yang terinfeksi virus ini.Bersama rekan sejawatnya yang tergabung dalam Samaritan Purse yaitu Nancy Writebol, keduanya dalam kondisi yang serius dan membutuhkan serum. Masalahnya hanya tertinggal satu serum. Dr. Brantly menolak serum untuk dirinya dan menganjurkan agar serum itu diberikan kepada rekannya, yaitu Nancy.
"Kent adalah seorang yang penuh dengan belas kasihan. Dia telah mempersiapkan dirinya untuk semuanya ini. Dia telah menyerahkan hidupnya ke dalam tangan Allah. Dia adalah seorang pemberani dan dia sedang melakukan pelayanan untuk melayani Allah."demikian kesaksian Mama dari Dokter Kent.
"Dia telah mempersiapkan diri untuk menjadi misionaris medis seumur hidup. hatinya ada di Afrika", kata Mamanya Jan.
Kamis yang lalu Dr Brantly mendapatkan hadiah luar biasa dari orang yang pernah ditolongnya. "Dokter Kent Brantly menerima darah dari seorang anak yang berusia 14 tahun yang pernah diselamatkannya dari virus Ebola. Anak itu dan keluarganya ingin membantu dokter yang telah menyelamatkan nyawanya." kata Franklin Graham. "Kepahlawanan mereka dan pengorbanan tanpa mementingkan diri sendiri memancarkan sinar kasih Kristus di tengah-tengah situasi krisis ini".
Dokter Brantly bersama istrinya Amber melayani sebagai misionaris yang tergabung dalam Samaritan Purse melayani di daerah Liberia, Afrika. Sebelumnya istrinya dan kedua anaknya telah kembali ke Amerika untuk kunjungan keluarga. Dokter Brantly kini diterbangkan ke Amerika untuk perawatan yang lebih intensif.
Post a Comment