News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Letters to God

Letters to God



Letters to God adalah film yang diangkat dari kisah nyata anak sang asisten sutradara film itu sendiiri yang bernama Patrick Doughtie. Anaknya yang menderita kanker bernama Tyler Doughtie, meninggal pada tahun 2005. Kata Patrick, anaknya adalah inspirasi hidupnya. Dua tahun setelahnya, dia menulis screenplay untuk film ini. Patrick mengatakan bahwa dia ingin penonton tahu film Letters to God bukanlah film kesedihan tentang seorang anak yang menderita kanker. Dia mengatakan bahwa film ini adalah film inspirasional tentang iman dan pengharapan. Message atau berita dari film ini adalah pengharapan.

Sinopsis:
Tyler Doherty adalah seorang anak yang berusia delapan tahun dan didiagnosa menderita kanker otak. Tyler sangat mencintai Tuhan dan seperti anak-anak lainnya, dia juga senang sepakbola. Tyler selalu berdoa seorang diri dan doanya ditulis dalam bentuk surat yang kemudian diambil setiap minggunya oleh Pak Pos.

Bagi Tyler, Tuhan adalah Sahabatnya, dia curhat segala keinginan dan harapannya kepada Tuhan. Dia menceritakan momen demi momen yang dia alami kepada Tuhan. Salah satu keinginannya sangat sederhana, dia kepingin Mamanya ceria dan tertawa karena Tyler tahu bahwa penyakitnya pastilah menyusahkan mamanya.

Keluarga Tyler sendiri sedang dalam pergumulan berat dalam iman dan kepercayaan mereka kepada Tuhan. Papa Tyler telah meninggal dunia dan Mamanya mulai kecewa terhadap Tuhan. Kakaknya Tyler bahkan merasa mereka telah ditinggalkan Tuhan. Tapi Tyler tetap menunjukkan keyakinannya yang tak tergoyahka kepada Tuhan. Imannya dan keyakinannya menghadapi penyakitnya mengubah keluarganya, sahabatnya dan komunitas di mana mereka tinggal.

Salah satu sahabatnya adalah Brady McDaniel, seorang veteran perang Irak yang kemudian menjadi pengantar suratr. Dia sedang menghadapi kecanduan alkool dan telah kehilangan kasihnya terhadap anak dan istrinya. Saat pikirannya kalut dan dia ingin kembali untuk minum, dia membaca surat-surat Tyler dan membutanya tertegun. Anak ini sedang menderita tapi imannya begitu kuat dan masih peduli kepada orang-orang yang ada di sekelilingnya. Dalam suratnya dia mengharapkan yang terbaik buat mereka. Brady tersentuh dan dia dikuatkan kembali.

Bagi saya, salah satu tema dalam film ini adalah tentang persahabatan. Pertama, persahabatan antara Tyler dengan Allah. Tyler menjadikan Allah sebagai sahabat sejati dalam suka dan dukanya. Lalu persahabatan, antara Tyler dengan temannya yang selalu menjadi pembelanya, Samantha. Saat diejek di sekolah, Sam selalu membela Tyler walaupun Sam membela dengan caranya sendiri. Tyler kepingin Sam bertindak seperti apa yang Yesus lakukan,”What Would Jesus Do.” Tyler juga bersahabta dengan Brady yang menjadi Pak Pos yang setia mengantar surat dan mengambil suratnya Tyler. Selain persahabatan, jelas kasih sayang juga nampak mewarnai keluraga ini, kasih Mamanya Tyler dan nenekya yang menyayangi Tyler.
Film ini mengekspresikan dengan jelas bagaimana doa itu dipraktekkan di dalam kehidupan keluarga Tyler, baik doa pribadi maupun doa bersama. Khususnya Tyler yang menulis doa melalui surat, apa yang dilakukan Tyler juga dia tularkan kepada orang lain. Dia meminta kakaknya menulis doanya kepada Allah. Tyler mengatakan bahwa berdoa itu seperti texting, sms kepada sahabat….

Bagaimana dengan kehidupan doa kita? Bagi Tyler, doa bukan cuma berisi keluhan dan permohonan demi permohonan. Tyler menikmati berdoa bersama Tuhan dan mengingat momen demi momen yang dia alami sebagai anugerah Tuhan. Dia mengingat dan mensyukuri serta mengapresiasi orang-orang di sekelilingnya yang mengasihi dia. Mugkinkah menunjukkan apresiasi dalam doa? Bagi Tyler, mungkin. Doanya bukanlah doa yang egois, bukan? Kita mungkin selama ini doanya begitu terburu-buru dan bahkan tidak menikmati doa bersama Tuhan. Doa hanya berisi keluhan-keluhan belaka atau kita berdoa karena terpaksa. Doa kita juga mungkin lebih bersifat satu arah dan mengarah kepada memerintah Tuhan. Berbeda dengan Tyler, Tuhan itu adalah Tuhan dan sahabatnya, dia mengkhususkan waktunya untuk berdoa dan berdialog kepada Tuhan.

Film ini juga mengungkapkan bagaimana menguatkan orang lain, menunjukan kepedulian, menghibur dan mengapresiasi sesama lewat ucapan atau kata-kata. Kakek Samantha memberi dorongan kepada Tyler bahwa dia adalah “the warrior of God”. Dia bahkan mengatakan bahwa Tyler adalah orang yang terpilih, dipilih Allah untuk suatu peran yang istimewa dalam hidupnya. Guru Tyler mendorong murid-muridnya yang adalah teman-teman sekelas Tyler untuk peduli dan memperhatikan Tyler. Ada lagi komunitas mereka yang mengadakan acara khusus untuk mensuport Tyler dan keluarganya…So sweet.

Mungkin bagi orang yang berharap mujizat, akan kecewa karena penyakit Tyler tidak sembuh. Atau doa minta kesembuhan ternyata tidak dijawab Tuhan. Tapi Tuhan justru bekerja dalam penderitaan yang dialami Tyler. Melalui imannya dan doanya, Tyler mengubah banyak orang. Salah satunya adalah Brady, Pak Pos yang kecanduan alcohol dan memiliki masa lalu yang kelam. Brady bingung menjalani hidupnya yang penuh ketidakpastian. Akhirnya melalui surat kepada Allah mengubah haluan hidupnya menjadi baru dan pasti dalam Kristus.

Pada akhirnya Letters to God itu adalah hidup Tyler itu sendiri. Dia adalah surat Kristus yang bahkan menarik pengantar surat untuk datang kepada Kristus karena dia melihat hidup Kristus nyata dalam diri Tyler. Kita adalah surat Kristus yang dilihat dan dibaca banyak orang. Sejatinya kita adalah surat Kristus yang memancarkan hidup Kristus dalam hidup kita sehari-hari. Sudahkah orang melihat hidup Kristus dalam diri kita. Sudahkah orang tertarik dan mau mengenal Kristus dengan melihat kehidupan kita?
“Kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup.” (2 Korintus3:3).

Catatan akhir : film sangat direkomendasikan buat segala usia, khususnya bagi mereka yang menghadapi penderitaan, kehilangan anggota keluarga atau dalam menghadapi penyakit. Film ini bukan hanya menguatkan tapi jug amenghibur, ada adegan-adegan yang lucu dan menarik di dalamnya. Ini film keluarga, film rohani dan film yang cocok untuk anda yang sedang menghadapi pergumulan.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

9 Post a Comment

  1. Sepertinya film ini bagus banget ya? Mau nonton juga, ah!

    ReplyDelete
  2. Bagus banget filmnya, 5 thumbs up plus dah, dari awal sampe akhir menyentuh, menguatkan dan memberkati.

    ReplyDelete
  3. Wahhhh.. meski belum pernah nonton filmnya, tapi kok isinya sama dengan isi tulisanku di blog... http://myredarea.blogspot.com/2011/01/siapa-penulisnya....

    he he he... thanks bro..

    ReplyDelete
  4. Filmnya baru diputar di Blitz, filmnya bagus banget loh. Isi tulisannya yang mana yang sama ya?

    ReplyDelete
  5. hmmm...kok sama dgn surat kecil untuk tuhan? dari kisah nyata juga, dr novel juga. Al;ur kisahnya amppir mirip, judulnya juga. Jadi binun sapa menyontek sapa :D

    ReplyDelete
  6. Yang pasti Letters to God sudah diangkat lebih dulu ke layar lebar. Saya nggak lihat film surat kecil untuk Tuhan, tapi baca reviewnya kalah jauh dengan Letters to God. Letters to God nggak banyak mengumbar air mata tapi menyentuh serta justru menguras air mata. Kalo kualitas dan message film masih lebih kuat Letters to God.

    ReplyDelete
  7. katanya sama ya dengan cerita film d indonesia "surat kecil untuk tuhan"???kira2 rame yg ,mana aku blm nntn dua2 nya hehe

    ReplyDelete
  8. Kalo menurut saya sih beda, saya belum nonton film yang versi Indonesia, cuma baca sinopsisnya aja. Thanks buat komentarnya ya

    ReplyDelete