News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Penggunaan Tali Atau Rantai Di Kaki Imam Besar Hanyalah Mitos?

Penggunaan Tali Atau Rantai Di Kaki Imam Besar Hanyalah Mitos?

Anda pasti pernah mendengar khotbah yang menekankan tentang Kekudusan Tuhan dan menjelaskan tentang  Imam Besar yang harus diikat dengan tali saat masuk ke ruang Maha Kudus. Jika kedapatan Imam Besar itu berdosa maka Allah akan mematikannya di ruang Maha Kudus maka tali itu gunanya untuk menarik jasad Imam Besar itu.

Kisah tersebut sangat menarik, kecuali  satu hal yaitu kisah itu sebenarnya hanyalah legenda.  Anda bisa mencari dalam Alkitab , Literatur Bait Suci Kedua (Apokrifa dan Pseudigrafa), tulisan karya Josephus, Mishna dan Gemara, tafsiran Midrash dari para rabi  maka Anda tidak akan menemukannya.

Jadi dari mana asalnya kisah itu? Kisah itu asalnya dari Zohar, suatu tulisan tafsiran Yahudi mistik terhadap Torah  abad ke-13 yang ditulis oleh Moses de Leon.  Zohar adalah teks dasar dari Kaballah, aliran mistik Yahudi. Ada dua referensi tentang rantai  yang diikatkan ke kaki Imam Besar dan rantai yang digunakan itu adalah rantai emas.

“Rabi Yitzchak berkata, sebuah rantai diikatkan ke kaki dari Imam Besar, ketika dia masuk Tuang Maha Kudus, sehingga ketika dia mati mereka bisa menariknya keluar, KARENA DILARANG UNTUK MASUK KE SANA…Lalu ada sukacita di antara makhluk yang tinggi dan rendah, mereka ada dalam dukacita dan semuanya tahu bahwa doa mereka tidak diterima. (Zohar Vol. 16 Emor, Section 34. Yom Kippur, Par. 251.).

Masalah dari penjelasan tentang tali atau rantai Imam Besar itu ada tiga:

Pertama, sumber dari Zohar ini tidak memiliki suatu legitimasi yang bisa dipercaya. Jika Anda ingin mengajarkan tentang tali yang diikat ke kaki Imam Besar, harus disadarai bahwa praktik semacam ini tidak pernah ada referensi yang jelas dari sumber kuno, kalaupun ada hanya sekali disinggung dalam tulisan  mistik yang ditulis 2600 tahun sesudah Imamat ditulis.

Kedua, jika memakai rantai ataupun tali maka itu justru melanggar kekudusan karena menambahkan sesuatu yang  tidak diperintahkan Tuhan akibatnya fatal. Bisa jadi Imam Besar yang memakai tali atau rantai langsung mati saat baru memasuki Ruang Maha Kudus. Dalam Imamat 16 Imam Besar loncengpun harus ditinggalkan saat masuk Ruang Maha Kudus, dan Imam Besar  harus membasuh dirinya serta mengenakan kain lenan yang kudus dan celana  lenan. Jika tidak ada lonceng maka tidak akan ada tali sekalipun.

Ketiga, Rabi Yahudi juga menyangkali fakta tersebut. Rabbi Dr. Ari Zivotofsky mengatakan bahwa tidak ada referensi dalam Alkitab, Talmud dan Mishna tentang praktek penggunaan tali ataupun  rantai di kaki Imam Besar.  Dr. W.E. Nunnally, seorang profesor Ibrani dan Yahudi awal, melaporkan: legenda penggunaan tali pada Imam besar hanyalah sekedar legenda. Itu adalah awal yang tidak jelas pada jaman Abad Pertengahan dan terus berulang-ulang. Hal ini tidak dapat ditemukan di dalam Alkitab,Apocrypha, Gulungan Laut Mati, Josephus, Pseudepigrapha, the Talmud, Mishna, atau sumber-sumber Yahudi juga tidak menyebutkan hal ini.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

2 Post a Comment

  1. Terimaksih atas penjelasan ttg hal ini.Ya saia pernah mendengar cerita ini sebelumnya. Namun krn bukan suatu yg penting artinya, jadi beranggapan bisa saja.
    Sama spt kalau mau memindahkan kemah suci, berarti khan hrs dibongkar tuh orang yg membongkar tdk apa2 krn situasinya sdh berbeda. Sama spt orang Filistin yg mengangkat tabut yg dirampas dr bgs Israel (bs saja mrk sdh pegang2 tuh tabut) tdk mati. Sementara Uza yg menjamah tabut mati. Krn bukan Tabut itu suci scr absolut, namun krn Uza sdh tahu ttg kekudusan namun sikap hatinya tdk berkenan kpd Tuhan. Wah kok malah ngelantur. Krn saia hanya mau melihat sudut pandang yg berbeda ttg ruang maha kudus & tabut yg ada di dalamnya.
    Btw mmg sptnya tdk ada catatan suatu kasus Imam besar mati di ruang maha kudus dan para imam kesulitan bagaimana para imam mengeluarkannya.
    Salam.

    ReplyDelete
  2. Menjaga kekudusan diri bagi seorang Imam Agung sangatlah diutamakan supaya tidak terjadi hal-hal yg fatal ketika memasuki Ruang Maha Kudus ........ Amin - Puji Allah - Allah Maha Besar

    ReplyDelete