George Beverly Shea : Komposer Lagu I'd Rather Have Jesus
George
lahir di Kanada, ayahnya adalah seorang hamba Tuhan di gereja Wesleyan
Methodist Church. Keluarga George Beverly Shea sama-sama melayani di gereja itu yang sekarang
dikenal sebagai Gereja Wesleyan.
George menyatakan bahwa ia menjadi Kristen pada usia enam tahun tapi dia kembali memperbaharui komitmennya pada usia 18 tahun. Ia mengatakan “Ini adalah saat-saat ketika saya perlu mendedikasikan kembali hidup saya kepada Tuhan Yesus. Ketika saya berusia 18 tahun, ayah saya menggembalakan sebuah gereja di Ottawa, dan saya merasa tidak terlalu rohani. Gereja sedang melakukan "upaya khusus," sebagaimana mereka menyebutnya, selama seminggu. Saya ingat bahwa pada Jumat malam Ayah turun dari mimbar dan dengan lembut menempatkan tangannya di bahuku. Dia berbisik, "Saya pikir malam ini Nak, saatnya kamu kembali kepada Tuhan." Apapun yang Ayah saya lakukan atau katakan, saya mendengarkan dia dan menghormatinya”
George menyatakan bahwa ia menjadi Kristen pada usia enam tahun tapi dia kembali memperbaharui komitmennya pada usia 18 tahun. Ia mengatakan “Ini adalah saat-saat ketika saya perlu mendedikasikan kembali hidup saya kepada Tuhan Yesus. Ketika saya berusia 18 tahun, ayah saya menggembalakan sebuah gereja di Ottawa, dan saya merasa tidak terlalu rohani. Gereja sedang melakukan "upaya khusus," sebagaimana mereka menyebutnya, selama seminggu. Saya ingat bahwa pada Jumat malam Ayah turun dari mimbar dan dengan lembut menempatkan tangannya di bahuku. Dia berbisik, "Saya pikir malam ini Nak, saatnya kamu kembali kepada Tuhan." Apapun yang Ayah saya lakukan atau katakan, saya mendengarkan dia dan menghormatinya”
Papanya
mengajarkan George biola dan ibunya mengajarkan dia piano dan organ. Tidak
hanya bakat musik tapi vokal bariton bassnya membuatnya tampil untuk membawakan
pujian di gereja ayahnya. Selain menyanyi, Shea juga menciptakan lagu-lagu rohani.
Salah satu lagu terkenal yang dikarangnya adalah "I’d Rather Have Jesus," ditulisnya pada usia 23 tahun. Ibunya membawa pulang puisi itu dari pertemuan di New York City yang ditulis oleh Rhea F. Miller. "Pada hari Minggu pagi, dengan puisi di depan saya, saya duduk di depan piano, dan melodi datang ke dalam hati dan pikiran saya," katanya. "Ketika saya menyelesaikan ayat pertama dan chorusnya, ibu, dengan air mata di matanya, datang dari kamar sebelah dan memeluk saya. Dia ingin bahwa puisi itu memiliki dampak dalam hidup saya." Mamanya lalu meminta dia untuk menyanyikannya lagu itu di gereja. Lagu itu kelak mengubah hidupnya. Tahun 1933 seorang direktur radio yang punya relasi dengan NBC mendengar Shea menyanyi lalu mengatur audisi untuknya. Dia dinyatakan lolos audisi dan ditawarkan karir menyanyi untuk lagu pop tapi dia menolaknya. Dia memilih Yesus, melayani Yesus sepanjang hidupnya.
Salah satu lagu terkenal yang dikarangnya adalah "I’d Rather Have Jesus," ditulisnya pada usia 23 tahun. Ibunya membawa pulang puisi itu dari pertemuan di New York City yang ditulis oleh Rhea F. Miller. "Pada hari Minggu pagi, dengan puisi di depan saya, saya duduk di depan piano, dan melodi datang ke dalam hati dan pikiran saya," katanya. "Ketika saya menyelesaikan ayat pertama dan chorusnya, ibu, dengan air mata di matanya, datang dari kamar sebelah dan memeluk saya. Dia ingin bahwa puisi itu memiliki dampak dalam hidup saya." Mamanya lalu meminta dia untuk menyanyikannya lagu itu di gereja. Lagu itu kelak mengubah hidupnya. Tahun 1933 seorang direktur radio yang punya relasi dengan NBC mendengar Shea menyanyi lalu mengatur audisi untuknya. Dia dinyatakan lolos audisi dan ditawarkan karir menyanyi untuk lagu pop tapi dia menolaknya. Dia memilih Yesus, melayani Yesus sepanjang hidupnya.
Shea
bertemu Billy Graham pada tahun 1943. Billy Graham memintanya untuk mendampinginya
dalam pelayanan. Mulai tahun 1947 dia tampil dalam KKR Penginjilan Billy Graham.
Shea adalah penyanyi yang mencatat rekor paling banyak tampil solo di hadapan penonton
yaitu sebanyak 220 juta penonton, menurut Guinness Book of Record. Dia dikenal
sebagai penyanyi solo yang akan tampil mendahului Billly Graham. Billy Graham
mengatakan bahwa lagu yang dinyanyikan Shea lebih powerful dibandingkan
khotbahnya. Sebaliknya Shea mengatakan dengan rendah hati bahwa orang
sesungguhnya datang karena mau mendengarkan khotbah Pendeta Billy Graham.
Shea,
dinominasikan untuk 10 Grammy Awards, menang di 1966 untuk Best Gospel or Other
Religious Recording untuk albumnya "Southland Favorit." Dia menerima
Grammy Lifetime Achievement Award pada tahun 2010.
Selama
bertahun-tahun bekerja dengan Graham dia ingat kadang-kadang merasa sedih
karena dia tidak merasa dia cukup efektif."Saya pernah putus asa," katanya, "Tapi saya
datang kepada Tuhan, dan Dia memberikan kasih karunia-Nya. Pada banyak
kesempatan saya main piano dan memainkan lagu favorit saya. "Tuhan selalu
mendorong kita melalui Roh-Nya dan memperbaharui kekuatan kita. Saya telah
belajar untuk mencari, dan Dia di sana. Dia mengasihi kita. Dia telah memberi
saya lebih dari apa yang saya pantas
dapatkan. "
Ditanya
apa nasihat yang akan dia berikan, sebagai, "Seseorang yang telah berjalan
cukup lama dengan Tuhan," kata Shea: "Jaga ibadah Anda, pelajari Firman, nikmati hadirat-Nya, dan belajar dari-Nya setiap
hari!"
I'D RAHTER HAVE JESUS
I'd rather have Jesus than silver or gold
I'd rather be His than have riches untold
I'd rather have Jesus than houses or lands
I'd rather be led by His nail pierced hands
Than to be a king of a best domain
And be held in sin's dread sway
I'd rather have Jesus
Than anything this world affords today
I'd rather have Jesus than worldly applause
I'd rather be faithful to His dear cause
I'd rather have Jesus than worldwide fame
Yes, I'd rather be true to His holy name
Than to be a king of a best domain
And be held in sin's dread sway
I'd rather have Jesus
Than anything this world affords today
Post a Comment