News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Salahkah Menyebut "Happy Easter"?

Salahkah Menyebut "Happy Easter"?



Kontroversi modern atas penggunaan  nama "Easter," sebagai ucapan dalam merayakan Paskah dalam bahasa Inggris kembali mencuat. Sebutan itu digugat karena ditengarai sebagai penyebutan yang tidak benar alias berasal dari pagan. Lalu dianjurkan untuk menyebut saja dengan nama yang digunakan dalam Alkitab yaitu Passover. Salah satu bagian yang dipertanyakan adalah penggunaan kata "Easter", dalam Alkitab Versi King James pada Kisah para Rasul 12:4 yang dianggap mengacu pada festival pagan, bukan pada perayaan Paskah yaitu kebangkitan Kristus.


Klaim Asal Pagan

Menurut berbagai sumber, nama Easter berasal dari nama dewi Anglo-Saxon bernama Eostre (juga Estre, Estara, Eastre, Ostara, dan ejaan yang sama di berbagai sumber). Dia dipercayai sebagai dewi fajar dan dipuja pada musim semi oleh orang-orang kafir di Eropa Utara dan Kepulauan Inggris. Dalam The Two Babylons. Adalah Alexander Hislop yang mengklaim Eostre sebenarnya adalah sebuah nama yang diambil dari Babel dewi Astarte. Hislop mengaitkan hubungan ini untuk memasukkan dewi dari seluruh dunia: Ishtar, Asytoret, Venus, dan lain-lain. Bahkan, Hislop berpendapat bahwa semua sistem dewa dan dewi berasal dari Nimrod dan istrinya Semiramis di Menara Babel. Dengan demikian, setiap dewa utama adalah sosok Nimrod, dan setiap dewi utama adalah sosok Semiramis.

Logika Hislop ini sangat sempit, ia membuat kesalahan mendasar yang menunjukkan pemikirannya menjadi salah. Ia menggunakan alasan secara fonetik tanpa verifikasi historikal. Misalnya, ia berpendapat secara fonetik Eostre dari Saxony harus sama dengan Astarte, Ishtar, dan Asytoret. Ini adalah lompatan untuk mempertimbangkan hubungan mereka didasarkan pada suara dari nama-nama saja. Kita mungkin menemukan banyak contoh kata-kata yang terdengar sama dalam berbagai bahasa, tetapi tidak berbagi akar secara umum atau makna. Ahli lingiistic tahu bahwa kliam seperti ini tidak masuk akal. Hislop berusaha untuk membuat koneksi lain, tetapi tidak meyakinkan dan tidak mempertimbangkan waktu atau masa dewi ini disembah atau pentingnya kebingungan bahasa di Babel. Dia juga lupa untuk mempertimbangkan hubungan antara kata-kata bahasa Inggris dan Jerman yang digunakan saat ini.

Asal Nama "Easter"

Bertentangan dengan pandangan di atas, para ahli menyatakan bahwa Easter itu itu  akarnya berasal dalam kata Jerman untuk kebangkitan-auferstehung. Dalam sebuah catatan untuk terjemahan dari karya Eusebius, Christian F. Cruse membela penggunaan kata Paskah:
"Passover dalam bahasa Inggris,  berhubungan dengan bahasa Ibrani [Pesach], yang merupakan terjemahan. Kel. 20: 27. Kata pascha Yunani, terbentuk dari bahasa Ibrani, adalah nama festival Yahudi, selalu diterapkan dalam gereja primitif untuk menunjuk festival kebangkitan Tuhan, yang berlangsung pada saat Paskah. Kata Easter adalah asal Saxon, dan persis sama dengan Ostern kata serupa yang berasal dari serumpun Jerman. Yang terakhir ini berasal dari bentuk Teutonik lama auferstehn, Auferstehung, i. e. kebangkitan."


Sayers Nick berpendapat ada kaitan yang menunjukkan bahwa asal-usul Easter dalam bahasa Inggris berasal dari Jerman:

Karena bahasa Inggris Anglo / Saxon bahasa aslinya berasal dari Jerman, ada banyak kesamaan antara Jerman dan Inggris.
Banyak penulis Inggris menyebut  bahasa Jerman sebagai "Mother Tongue!" Kata Easter Inggris adalah berasal dari Jerman / Saxon dan bukan Babilonia sebagai yang diklaim Alexander Hislop. Setara dengan kata dalam bahasa Jerman adalah Oster. Oster (setara dengan Ostern dalam ungkapan modern) berhubungan dengan Ost yang berarti terbitnya matahari, atau dalam bahasa Inggris, east. Oster berasal dari bentuk Teutonik lama auferstehen / auferstehung, yang berarti 'kebangkitan', yang berupa Teutonic tua berasal dari dua kata, makna Ester berarti 'pertama', dan stehen berarti 'berdiri'. Kedua kata bergabung membentuk 'erstehen' yang merupakan bentuk Jerman tua 'auferstehen', kata modern Jerman untuk 'resurrection'.

Dalam bahasa Ibrani, Passover adalah Pesach. Bentuk Yunani hanyalah sebuah transliterai dan mengambil bentuk Paskah. Hampir semua bahasa mengacu pada Paskah baik sebagai bentuk transliterasi dari pascha atau menggunakan resurrection dalam namanya. Inggris dan Jerman berdiri terpisah dalam penggunaan Easter (Ostern) untuk merujuk pada perayaan Kebangkitan.


Bentuk Kebangkitan pascha Hari / Pesta Besar Hari / Malam
Bulgarian-Paskha Serbia-Uskrs atau Vaskrs Slovak-Veľká Noc
Belanda Pasen Chinese-Fùhuó jie Ukraina-Velykden
Italia-Pasqua Korea-Buhwalchol Polandia-Wielkanoc
Finlandia-Pääsiäinen Vietnam Le Phuc Sinh
Indonesia-Paskah
Portugis-Páscoa

Awal Mula Penyisipan Easter dan Passover dalam Alkitab


Menarik sekali bahwa John Wycliffe yang adalah penerjemah awal untuk menerbitkan Perjanjian Baru lengkap dalam bahasa Inggris (1382) memakai kata transliterasi pascha untuk Pask dan Paske. William Tyndale adalah seorang sarjana Alkitab yang brillian yang bertanggung jawab untuk menyisipkan kata easter dan yang juga menemukan kata passover.  William Tyndale menterjemahkan dan menerbitkan Alkitab PB dan lima kitab Musa di Jerman pada tahun 1525 dan 1535 di pengasingan. Dia menterjemahkan dari bahasa Ibrani dan Yunani. Bentuk Anglo Saxon Easter lebih umum digunakan dalam literatur dan hal itu mengacu pada Passover dan perayaan kebangkitan dibanding dengan kata Pask. Ketika Martin Luther menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Jerman (Perjanjian Baru pada tahun 1522), ia memilih Oster kata untuk merujuk pada referensi Passover sebelum dan sesudah kebangkitan.

Ini akan tampak dari terjemahan Luther dan Tyndale bahwa
tahun 1500, kata Oster / ester hanya disebut saat hari raya Paskah dan tidak memiliki hubungan dengan Eostre dewi pagan. Bahkan jika kata memiliki asal namanya, penggunaan telah berubah sedemikian rupa sehingga Luther nyaman menyebut Yesus Kristus sebagai Osterlamm tersebut. Di sisi lain,  etimologi Kebangkitan juga konsisten dengan bagian ini, dan Luther menyebut Kristus sebagai "domba Kebangkitan." Demikian juga, Tyndale nyaman menyebut Yesus Kristus sebagai esterlambe tersebut.


Mempertanyakan kesalahan penterjemah brilian kelas dunia seperti  Tyndale dan Martin Luther yang menggunakan easter sebagai pemujaan kepada dewi Istar adalah hal yang absurd dan mejadi lelucon jadinya bila diuji dengan seksama. Penterjemah Alkitab King James memiliki pengetahuan bahasa yang brilian baik dalam bahasa Ibrani, Yunani dan berbagai bahasa lainnya. Adalah keliru mempercayai klaim Hislop yang sebenarnya tidak memiliki pengetahuan bahasa yang baik dan pengetahuan etimologi bahasa Inggris serta pengetahuan bahasa Semitic.


Kesimpulan


Penggunaan kata Easter pada Alkitab King James sebenarnya mengacu pada Paskah yang kita rayakan yaitu kebangkitan Kristus. Easter tidak mengacu kepada passover karena passover mengacu pada perayaan atau festival Yahudi sedangkan easter adalah perayaan kebangkitan Kristus. Tidak perlu galau dan risau jika menggunakan kata “Easter”, karena bagi kita umat Kristiani kata itu tidak mengacu kepada Eostre, tetapi kepada “Oster”, “erster- stehen/ erstehen” yang artinya jelas mengacu kepada kebangkitan, yaitu Kebangkitan Kristus. So, nggak usah bingung dan kuatir mengucapkan salam "Happy Easter".



answering genesis

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

5 Post a Comment

  1. lumayan ramai yg melarang mengucapkan happy Easter. Terima kasih buat tulisannya. JBU

    ReplyDelete
  2. Ya sama-sama, thanks juga sudah meluangkan waktu untuk menyimak artikelnya. God bless you

    ReplyDelete
  3. Om kalo telur paskah itu sejarahnya gimana?

    ReplyDelete
  4. lebih masuk akal hubungan ester, telur dan kelinci ketimbang asal usul kata ester berdasarkan artikel di atas. maaf ya.. kalau ada yg tersinggung.

    ReplyDelete
  5. Sebut Paskah saja lebih affdoll ...

    ReplyDelete