Senyuman Bayi di Scan 3D Membuat Ibu Muda Tolak Aborsi
Seorang ibu mengabaikan nasihat untuk menggugurkan anaknya setelah melihat scan 3D dari dirinya. Gambar menakjubkan dari bayinya meyakinkan Katyia Rowe untuk menentang peringatan dokter dan menjalani kelahiran bayinya.
Dan dia menceritakan bagaimana dia bangga menggendong bayi laki-lakinya yang diberi nama Lucian – walaupun
usia bayinya hanya SEMBILAN JAM.
Dia bersikeras dia tidak menyesali keputusannya meskipun
hal itu sangat memilukan hatinya.
Katyia, 26, mengatakan: "Saya mungkin hanya
menjadi Mami dari Lucian selama sembilan jam tapi itu layak untuk semua yang
kami lalui."
Dia sangat senang saat mendapati dirinya akan
melahirkan bayi dengan petugas keamanan Shane Johnson, 26 - pasangannya selama
empat tahun - pada Maret tahun lalu.
Scan tiga bulan tampak
baik-baik saja, tapi scan pada usia kandungan 20 minggu menunjukkan komplikasi.
Setelah pemeriksaan lebih lanjut, dokter menyatakan bom bahwa otak bayi mereka
belum terbentuk dengan baik - dan ia akan lahir dengan kondisi cacat berat.
Pasangan, dari Telford, Shrops, diperingatkan oleh para
ahli di Rumah Sakit Anak Birmingham bahwa anak mereka tidak akan pernah
berjalan atau berbicara dan akan perlu perawatan 24 jam
Tapi scan real-time secara
menakjubkan menunjukkan Lucian tersenyum, meniup gelembung, menendang dan
melambaikan tangannya.
Katyia mengatakan: "Meskipun saya diberi tahu semua
hal buruk, sementara ia berada dalam diriku kualitas hidupnya tampak menjadi
indah - adalah sukacita untuk melihat bayiku ini.”
"Adalah tugas saya sebagai seorang ibu untuk
melindunginya, tak peduli berapa lama waktunya tersisa. Dia layak untuk hidup.
"
Jadi pasangan itu menolak untuk mengakhiri kehamilan
pada 24 minggu.
Lucian lahir pada tanggal 23 Oktober di Royal
Shrewsbury Hospital, Shrops, dan bergegas dibawa ke perawatan khusus bayi. Tak lama
setelah itu, bidan memperingatkan pasangan itu bahwa anak mereka hanya memiliki beberapa menit untuk hidup.
Lucian ditempatkan di
lengan Katyia dan bahkan bertemu kakek-neneknya sebelum kematiannya damainya.
Katyia mengatakan: "Anakku sedang sekarat tapi aku
tidak bisa berhenti tersenyum karena aku merasa begitu diberkati, terhormat dan
istimewa untuk memiliki kesempatan untuk berpelukan dia, berterima kasih
padanya dan mengucapkan selamat tinggal dengan baik setelah semua yang telah kami
melalui bersama-sama."
"Tentu
saja berat tanpanya. Saya merindukannya setiap menit. "thesun
I аm ѕure this article hаs touched all the internet visitors, its reаlly really good раragгaρh on building up new
ReplyDeletewеbsite.
Also visit mу homepage - chatrolette