The Nativity Story
The Nativity Story”, sebuah film yang menggambarkan secara manusiawi pergumulan dan perjalanan dua insan yaitu Maria dan Yusuf mulai dari Nazaret menuju Bethlehem. Maria menerima kabar bahwa dia akan mengandung dari Roh Kudus dan Yusuf juga mendapat kabar dari Malaikat bahwa tunangannya akan mengandung. Perjumpaan dengan malaikat Tuhan dan sensus Romawi oleh Kaisar Augustus membawa mereka berdua menempuh perjalanan yang berliku-liku dari Nazaret menuju Bethlehem sejauh 110 km. Nuansa dan suasana otentik nampak saat kedua insan menempuh perjalanan panjang yang medannya berat dan berbahaya.
“The Nativity Story” sangat direkomendasi untuk ditonton oleh semua umur, tua atau muda, besar maupun kecil. Kita akan diantar untuk melihat kesederhanaan Natal melalui Maria dan Yusuf yang adalah orang sederhana tapi mau patuh pada kehendak Tuhan. Juga lewat kisah ini kita bisa belajar dari ketiga orang majus yaitu Gaspar, Melchior and Balthasar yang bersedia menempuh perjalanan yang jauh dari Timur untuk menyembah sang raja yang baru lahir dan memberikan persembahan yang terbaik bagi sang Raja.
Kesederhanaan yang dilukiskan dalam “The Nativity Story” sangatlah manusiawi dan dapat dipastikan, setelah menyaksikan film ini, kita akan memiliki perspektif yang berbeda saat membaca kembali halaman-halaman awal dari Kitab Perjanjian Baru. “The Nativity Story” berhasil merefleksikan kegalauan Maria saat menerima kabar gembira dan kebimbangan Yusuf saat mendapati tunangannya yang hamil tiba-tiba.
Alunan “Malam Kudus” yang menyentuh mengiringi perjalanan Yusuf, Maria, dan Kristus Kecil menuju Mesir, dan “The Nativity Story” diakhiri dalam balutan warna-warni khas padang-pasir…
Ah, betapa bedanya “bayangan” akan Natal yang diciptakan oleh Hollywood atau Disney dengan suasana Natal sesungguhnya…
Post a Comment