News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Liu Wei, pianis tak berlengan juara China's Got Talent

Liu Wei, pianis tak berlengan juara China's Got Talent




Liu We, 23 tahun, pianis tak berlengan dan hanya menggunakan jari-jari kakinya memenang final China's Got Talent pada hari Minggu, di Shanghai Stadium. Dia menang mutlak dalam penampilannya yang spektakuler di Shanghai.

Dia membuat kagum juri dan para audiens yang berjumlah sekitar 70.000 dengan memainkan dan menyanyikan You Are Beautiful. Liu mengalahkan enam kontestan lain dalam dua putaran pertama melalui voting sms dan dalam putaran terakhir mengalahkan Zhang Fengxi seorang comedian berusia 7 tahun.

Dia tidak bisa menahan air matanya ketika ia dianugerahi mahkota. Ketika ditanya mengapa ia menangis, kata-katanya membuat kebanyakan orang terkejut. "Shou Junchao (sesama kontestan rap ) dan aku sebenarnya sangat dekat sebagai sahabat di balik panggung. Meskipun kita berada pada panggung yang sama aku tidak senang setelah mengalahkan dia," kata Liu. Liu adalah seorang yang rendah hati. Dia mengatakan bahwa dia hanyalah orang biasa saja dan akan terus menyusun musik sendiri.

"Saya tidak peduli bagaimana orang menganggap saya. Ketika orang lain menyatakan penyesalan dan kesedihan karena saya kehilangan kedua lengan, saya bisa mengatakan dengan yakin kepada mereka bahwa saya memiliki kaki yang sempurna," ia kata.



Liu kehilangan tangannya ketika ia berusia 10 tahun setelah menyentuh kawat tegangan tinggi selama permainan petak umpet. Ia langsung jatuh pingsan. Setelah melewati masa kritis 45 hari, Liu sadar kedua lengannya telah hilang; karena harus diamputasi. Ia menangis sedih. Jangankan mengejar mimpi menjadi musisi profesional dan produser musik ternama, makan saja ia bingung bagaimana caranya!

Orangtua adalah pihak pertama yang menyadarkannya. Mereka bilang, Liu harus segera bangkit dan melanjutkan hidup. Saat itu, mereka bisa membantu semua keperluan Liu. Namun bagaimana nasib Liu jika mereka sudah tiada?
"Kamu enggak berbeda dengan orang lain," kata ibunya berulang kali. "Kamu hanya menggunakan kakimu sebagai pengganti lengan." Sang ibu juga mengatakan, ia tidak muluk-muluk mengharapkan Liu menjadi orang sukses. Ia hanya ingin putra tersayangnya itu hidup bahagia dan sehat lahir batin.
Meski "hancur", pikiran Liu segera terbuka.

"Saya sadar, untuk orang seperti saya, cuma ada dua pilihan. Pertama, melupakan semua impian yang nantinya akan mengakibatkan kematian sia-sia dan cepat. Pilihan lainnya, berjuang tanpa lengan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik," demikian tutur Liu.
Saat berumur 19 tahun, Liu memutuskan untuk tetap mengejar impiannya menjadi produser dan musisi profesional, serta menjalani kehidupan yang lebih baik. Dia pun diam-diam belajar piano. "Enggak ada teori kalau piano itu harus dimainkan dengan tangan kan," begitu pikir Liu. Dia berlatih dengan keras, lebih dari tujuh jam sehari

Tapi ... "Berat sekali. Capek, lecet, kaku, kram, sudah menjadi biasa," cerita Liu kepada para juri China's Got Talent. "Tetapi dalam pandanganku, kalau kamu memang mau atau punya keinginan, ya terima dan lakukan saja (semua perjuangan itu)."

Sayang, guru piano pertamanya menyerah dan berhenti. Alasannya, mustahil bagi seseorang memainkan piano dengan jari-jari kaki. Memang, ada bagian-bagian nada yang tak bisa dimainkan karena Liu tak bisa menekan tuts-tuts tertentu.

Liu pantang menyerah dan akhirnya dia bisa mengembangkan gaya permainan tersendiri dengan jari-jari kakinya dam n mulai menyususn dan memproduksi music sendiri. Setahun kemudian, ia diberi kesempatan untuk bekerja dengan bintang pop Hong Kong terkenal Andy Lau dan mereka menyusun lagu Let It Be.

"Musik adalah seperti air dan udara untuk saya, saya tidak hidup tanpa itu," kata Liu Wei. "There are only two options for the rest of my life: die as soon as possible or live life loud,"

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment