Film Horor, Setan dan Spiritualitas

Inspironi October 27, 2012 1

Film horror adalah salah satu film yang sering diputar  menjelang Halloween. Lihat saja di bioskop mulai dari film horor asing sampai produksi lokal bergentayangan di layar bioskop. Misalnya di 21 Cineplex ada Possession dan The Raven lalu produksi lokal yang paling banyak yaitu tercatat ada empat judul : Tali Pocong Perawan 2, Pacarku Kuntilanak Kembar, Bangkitnya Suster Gepeng serta Kutukan Arwah Santet. Kalau begini mah, bikin tambah horor aja ya (mengerikan maksudnya).   Kendati ada saja yang ketakutan menonton tetapi tetap saja film horror itu membuat penasaran orang untuk menontonnya. 

Film horor itu sendiri menjadi menakutkan atau ngeri karena ada berbagai sebab:

Pertama, film horror yang diangkat atau terinspirasi dari kisah nyata. Beberapa film horror Barat konon diangkat dari kisah yang pernah terjadi di masa lalu. Misalnya :

• The Excorcist (1973),  William Peter Blatty, pengarang novel dan penulis naskah The Exorcist, terinspirasi dari artikel yang dibacanya di college Georgetown University tentang  exorcism yang dilakuakn oleh anak laki-laki usia 13 tahun di Gunung Rainie
• The Amityville Horror (1979) , film horor yang paling terkenal yang "didasarkan pada kisah nyata," film ini didasarkan pada sebuah buku nonfiksi  menggambarkan apa yang dialami  George dan Kathy Lutz selama empat minggu mereka di rumah, termasuk suara-suara tanpa tubuh, citra setan, salib terbalik dan dinding "berdarah" lendir hijau. Kebanyakan, jika tidak semua, dari peristiwa digambarkan dalam kedua buku dan film telah dipertanyakan oleh penyidik​​, dan secara luas diyakini bahwa seluruh peristiwa itu tipuan.

Beberapa film Indonesia juga diangkat dari kisah nyata yang menjadi urban legend atau legenda rakyat, misalnya kereta hantu Manggarai berdasarkan kisah kereta yang berjalan tanpa masinis dan berhenti di stasiun Manggarai. Terowongan Casablanca, katanya ada yang mengatakan bahwa di situ dulu bekas kuburan masal.

Kedua, film horror yang ‘dikutuk’  dalam pembuatannya. Ada beberapa film horror yang diduga dikutuk dalam pembuatannya antara lain:

• Film Omen, penulis script David Seltzer pesawatnya dihantam petir, actor Gregory Peck juga dihantam petir dalam kejadian yang berbeda. Seorang asisten dari John Richardson yang merupakan Konsultan Spesial Efek film ini. Pada hari Jumat, 13 Agustus 1976, Richardson mengalami kecelakaan mobil di Belanda. Asistennya meninggal dalam kecelakaan tersebut, sedangkan Richardson, setelah susah payah berhasil keluar dari puing-puing mobilnya hanya untuk melihat papan petunjuk jalan bertuliskan “Ommen, 66.6Km”.
•  Film Poltergeist, ada empat pemeran dalam seri film ini yang meninggal. Artis Dominique Dunne dicekik oleh pacarnya yang cemburu pada tahun 1982. Julian Beck yang main di Poltergeist II meninggal karena kanker perut yang didiagnosa sebelum dia  menerima perannya. Beatrice Straight juga meninggal karena pneumonia. Will Sampson meninggal pada usia 53 tahun pada saat operasi ginjal. Pengarang James Kahn melaporkan bahwa ketika menulis baris kalimat "Lightning ripped open the sky", gedungnya tiba-tiba disambar petir dan mainan di ruang bermain  tiba-tiba berjalan sendiri.

Wajah Setan dalam Film

Dari Hollywood dan juga film Indonesia menampilkan wajah dari Setan atau Iblis dengan berbagai tipe:

Pertama, dari film-film horror itu secara umum menampilkan Setan atau Iblis sebagai sosok yang tidak hanya mengerikan tetapi punya kekuatan yang luar biasa. Bisa menyebabkan kematian, mendatangkan musibah atau menyebabkan penyakit. Setan dalam film bisa muncul dengan kekuatan yang tak terduga dan mampu mengejar korbannya. Bayangkan udah ngumpet di kolong eh tau-tau Setannya di belakang. Kabur ke kamar mandi, eh dikejar juga. Lari ke mobil, mau starter kendaraan tiba-tiba mati dan tau-tau dia muncul dari belakang…hiii. Jadi kesimpulannya, di sini Setan, di sana Setan.

Kedua, kebalikan dari karakter di atas. Dalam film-film tertentu, Setan digambarkan sebagai protagonist. Misalnya dalam film Paradise Lost, Setan digambarkan sebagai makhluk yang memeiliki kesempatan uantuk menebus dirinya. Dalam film lainnya Setan digambarkan sebagai sosok yang bersahabat, bisa berkomunikasi dengan manusia dan bahkan mengerti kebutuhan manusia. Misalnya dalam film Casper atau film tuyul dan mbak Yul.

Dari dua gambaran ini, mari kita melihat dalam perspektif Alkitab. Bagaimana Setan atau Iblis itu dan aktifitas Setan saat ini:

• Setan itu sifatnya adalah jahat dari awalnya. Tidak ada kemungkinan Setan bisa berubah menjadi baik atau moodnya bisa baik. Jadi jangan berharap untuk mengubah Setan atau memiliki pandangan positif terhadap Setan. Setan bisa menyamar dalam wujud sosok yang baik misalnya dalam pemanggilan arwah orang yang meninggal tapi tetaplah karakternya tidak berubah.
• Setan itu punya kekuatan tapi tidak Maha Kuasa. Setan punya kekuatan dan kita tidak bisa meremehkannya tetapi kekuatan Setan sudah dikalahkan oleh Kristus. Dia tidak akan mungkin mengganggu orang percaya karena kita dilindungi oleh kuasa Tuhan. Ingat, Tuhan jauh lebih powerful dibanding Setan. Ketakutan yang berlebihan terhadap kuasa Setan berarti kita meremehkan kuasa Tuhan.

Bagaimana sikap kita sebagai orang percaya terhadap film horror atau film Setan. Apakah masih bisa menonton atau dengan ekstrim tidak menonton sama sekali? Ada beberapa pertimbangan yang bisa kita pikirkan:

•  Terhadap film-film horror, misalnya kita juga harus tetap selektif. Ada film horror yang menghujat Tuhan dan lebih ‘membesarkan’ Setan atau malah mengekspos adegan vulgar. Kalau seperti ini sebaiknya tidak perlu ditonton. Bagaimana cara untuk tahu, bisa kita lihat reviewnya dulu. Saya pernuh melihat film horror “Daybreakers”,  masih berkisah tentang vampire tapi saya terkejut karena ada redemption dalam film ini!
•  Sebagai orang percaya, kita tahu bahwa,”Roh dii dalam kita lebih besar” dari pada roh yang di dalam dunia. Implikasinya adalah bahwa kita tidak perlu ytakut Setan kerana Roh Allah di dalam kita. Tetapi kita juga harus berjaga-jaga karena Iblis bisa menunggangi pikiran manusia kalau kita memberi celah atau ruang dalam pikiran kita terhadap Setan. Justru Setan dengan lihai bisa menyamar dalam tampilan yang menarik, sexy dan menggoda. Kalau kita lengah, kita malah bisa tergoda.