William Borden : No Reserve, No Retreat, No Regrets
William Borden adalah anak pengusaha kaya di Amerika dan
pewaris usaha keluarganya, Borden Inc yang bergerak dalam produksi susu dan
real estate elit. Setelah ibunya
bertobat dan menjadi Kristen, William dibawa ibunya ke gereja. William menjadi
percaya Kristus setelah mendengar khotbah R.A. Torrey. Dia kemudian di baptis dan semenjak saat
itudia menjadi rajin berdoa serta belajar Alkitab.
Setelah lulus dari sekolah menengah pada usia 16 tahun, orang
tuanya menghadiahkannya perjalanan keliling dunia dengan mengirimkannya ke
sebuah kapal untuk berkeliling Eropa,
Asia dan Afrika. Saat dalam perjalanan Tuhan
membuka mata dan hatinya untuk melihat orang-orang yang belum
diselamatkan. Dia menulis surat kepada
ibunya,”Mama Tersayang, saya berpikir Allah memanggil saya untuk menjadi
misionari.” Belakangan dia menulis,”Saya tahu Allah memanggil saya untuk
menjadi misionari.” Keputusannya ini ditanggapi oleh temannya dengan penuh
keheranan dan menganggap William sudah “membuang”, hidupnya.
Menjadi misionari tidak ada dalam rencana keluarga Borden.
Dia adalah anak yang paling berbakatdan diandalkan untuk mengambil alih dan
meneruskan usaha keluarganya. Saat kembali ke rumah, dia masuk ke Yale
University tahun 1905 dan setelah lulus dia melanjutkan ke Princeton Theological
Seminary selama tiga tahun. Dia memutuskan untuk menjadi misionari bagi kaum
muslim di China Utara. Pada tanggal 17 Desember 1912 dia memutuskan untuk
berlayar ke China tetapi dia singgah di Mesir untuk mengikuti training bahasa Arab
di Mesir buat persiapan pelayanannya
agar bisa melayani lebih baik. Sewaktu
mengikuti training di Mesir dia menderita cerebral meningitis atau radang
selaput otak. Hanya dalam sebulan tepatnya tanggal 9 April 1913 dalam usia yang
terbilang muda, 25 tahun William Borden dipanggil Tuhan.
Setelah dia meninggal, Alkitabnya ditemukan dan dikembalikan
kepada orang tuanya. Dalam Alkitabnya terdapat tiga tulisan.
Pertama, No Reserve : Tidak ada yang dapat menghalangi, dengan
penanggalan yang menandai dia memutuskan untuk menyerahkan diri untuk pelayanan
misi. Saat itu dia berada di Seminari dan dia tidak lagi hidup bersandar pada
kekayaan dan kemakmuran keluarganya. Dia memutuskan untuk hidup bergantung dan
bersandar pada Tuhan.
Kedua, No Retreat : Tidak ada kata mundur, dengan keterangan
tanggal pada waktu ayahnya tidak mengijinkannya untuk bekerja di perusahaan lagi.
Sebagai lulusan universitas bergengsi dia sebenarnya juga banyak tawaran dan
bisa mengambil alih bisnis keluarganya tetapi dia tetap memenuhi panggilan Allah
sebagai misionari.
Ketiga, No Regrets :Tidak
ada penyesalan, dengan penanggalan sebelum
dia meninggal di Mesir. Pasti di tengah kesakitan atau penderitaan yang dia
alami dia tetap bertahan dalam panggilannya. Dia tidak menyesali keputusan yang
bulat yang sudah dia buat untuk dijalaninya untuk melayani Tuhan.
William Borden belum sempat mengabarkan Injil kepada orang-orang
di daratan China. Tetapi di tengah usianya yang begitu singkat dia
memperlihatkan komitmen yang begitu kuat bahkan ia menampik segala kenyamanan
dan dan kekayaan yang melimpah dari keluarganya demi untuk pelayanan misi. Dia
menggerakkan hati banyak mahasiswa Yale dan dan Princeton untuk menyerahkan
diri menjadi misionari.
Semasa hidupnya, dia juga dikenal sebagai orang dermawan.
Dia menyumbangkan uang 1 juta dollar untuk China Inland Mission dan beberapa
pelayanan di China.Namanya kemudian diabadikan menjadi nama sebuah rumah sakit
di China, “Borden Memorial Hospital”, di Lanzhou, China.
Seorang penulis biografinya menuliskan,”William Borden bukan
hanya memberikan kekayaannya tetapi juga dirinya, dengan cara yang penuh
sukacita dan alami dan hal itu nampak sebagai suatu privilege dan bukan suatu
pengorbanan.”
Post a Comment