News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Alfabet SUKSES dari Yosua 1

Alfabet SUKSES dari Yosua 1

Memasuki Tahun 2012 kita memiliki banyak impian, harapan dan obsesi yang semuanya bermuara pada kita mau sukses atau berhasil. Secara normal tidak ada orang yang mau gagal atau madesu dalam hidupnya. Madesu artinya masa depan suram/susah/sukar/sulit :) Kita maunya MDC : masa depan cerah.

Dunia mendefinisikan sukses dgn cara bermacam-macam. Ada yang menganggap sukses itu kalau meraih gelar tinggi, ada yang jabatan tinggi, ada yang kalau punya kekayaan. Kalau petani dapat hasil panen yang banyak. Kalau pedagang dapat cuan atau untung banyak. Kalau karyawan dapat kenaikan karir dan gaji, kalau pemimpin dapat terus dipilih atau bisa mengerjakan proyek-proyek yang besar.

Kembali pada sukses atau keberhasilan. Banyak orang mengejar sukses atau keberhasilan secara duniawi. Tapi berapa banyak orang yang mau menjadi  sukses atau “besar”  di mata Tuhan. Kita berlomba-lomba jadi besar di mata dunia. Kita bisa hebat di mata dunia. Tapi alangkah malangnya kita kalau ternyata Tuhan tidak mengenal kita.

Kita mau besar di mata dunia tetapi kalau Tuhan bilang aku tidak mengenalmu, celakalah kita. Kita merasa hebat di mata publik tapi di mata Tuhan kita tidak terhitung, habislah kita. Alasan yang seringkali dipakai untuk tidak mau jadi besar di mata Tuhan. Alasannya : Saya sibuk, tidak ada waktu. Saya belum siap, hidup saya masih banyak dosa. Jangan kita kecilkan Tuhan dan kuasaNya.

Apa kunci sukses seperti yang dialami Yosua? Saya bukan menawarkan sukses yang instan karena ini semua pasti proses. Tapi belajar dari Yosua kita bisa belajar bagaimana menjadi seorang Yosua di masa kini. Kita mungkin bukan sebagai pemimpin tapi Allah ingin kita menjadi Yosua masa kini. Dari Yosua pasal 1 kita bisa pelajari alphabet SUKSES.

Alfabet SUKSES dalam Yosua pasal 1:

Sandar Tuhan Dalam Setiap Situasi

Dalam Yosua 1 dua kali disebut Musa hambaKu telah mati. Apa artinya? Musa boleh menjadi seorang yang hebat di mata Tuhan tapi dia kini sudah tiada. Selama 40 tahun Yosua menjadi asisten Musa. Dia sangat tergantung pada Musa. Dia sangat bersandar pada Musa. Apalagi dia mengemban tugas yang belum diselesaikan Musa. Ini bukan tugas yang kecil.

KIni Tuhan bicara pada Yosua :  Musa sudah mati karena itu kamu Yosua harus bersandar sepenuhnya kepada-Ku. Ada ungkapan yang mengatakan bahwa pahlawan boleh pergi tapi Tuhan tetap tinggal.
Tuhan mau mengatakan pada Yosua bahwa manusia boleh meninggalkanmu tapi Tuhan tetap ada dan menyertaimu. Karena itu andalkanlah Tuhan. Apapun yang terjadi kita harus bersandar pada Tuhan. Apa artinya bersandar pada Tuhan : Kita mempercayai Tuhan dengan sepenuh hati. Percaya secara total kepada Tuhan. Percaya dengan penuh keyakinan dan kepastian kepada Tuhan.

Makna Musa telah mati juga berarti kita jangan tenggelam dalam kesedihan dan terjebak pada nostalgia masa lampau terus menerus. Mungkin tahun yang lalu ada anggota keluarga yang meninggalkan kita, kita diputus pacar atau mengalami kegagalan dalam studi dan masalah dalam bisnis. Tuhan ingin kita agar tidak berlarut-larut dan tenggelam dalam kesedihan.

Utamakan Tuhan.

Tuhan punya tujuan bagi Yosua : Sebrangi sungai Yordan !. Yosua mendahulukan tugas dari Tuhan. Yosua taat, mau mendengarkan suara Tuhan dan tidak mengambil langkah sendiri. Agenda utamanya adalah Yosua mau taat dan melakukan kehendak Tuhan.

Saat mau utamakan Tuhan tantangan berat kerap muncul. Ini yang dihadapi Yosua. Jangan  berpikir seberangi sungai Yordan itu sepert seberangi sungai Nimpit atau Ciliwung. Ini sungai besar yang lagi musim meluap. Jadi arusnya sangat kencang, kondisinya tidak bisa diseberangi karena berbahaya. Ini jelas tantangan besar buat Yosua. Ini mission impossible. Tapi Yosua mau mengutamakan kehendak Tuhan walaupun sepintas sulit sekali. 

Utamakan Tuhan bicara masalah ketaatan. Kita mau tunduk dan takluk pada Tuhan. Walaupun sulit atau berat tpi kalau kita utamakan Tuhan, pasti hasilnya akan indah.
Kerap kali Tuhan mengijinkan kita hadapi tantangan. Godaan pasti ada. Godaan itu mencoba membuat kita untuk melakukan kehendak diri bukan kehendak Tuhan. Apalagi pas kita mau setia eh tau tau masalah makin bertambah. Apakah kita tetap mau mengutamakan kehendak Tuhan?

Kuatkan Hati

Artinya hati dan pikiran kita kuat dan teguh di dalam Tuhan, Ini bicara soal sikap. Kita tidak mudah digoyahkan oleh apapun. Adakah kita memiliki keteguhan hati seperti Yosua?
Tantangan terbesar dalam mengikut Tuhan tidak selalu datang dari luar atau dari Iblis. Seringkali justru datang dari hati kita yang menjadi tawar. Seringkali justru datang saat kita lemah imannya.
Iman kita harus bertumbuh dewasa dam hati kita harus makin kuat. Berapa lama kita jadi Kristen. Secara status mungkin kita sudah lama ikut Tuhan tapi seringkali kita masih kekanak-kanakan. Seringkali saat kita sibuk melayani eh tau tau tidak ada penghargaan. Kita mulai kecewa.

Semangat dan keberanian sangat penting dalam memulai dan melakukan sesuatu. Prinsip ini juga berlaku dalam hal spiritual. Tapi semangat kita ini beda dengan dunia. Ada yang tahu berapa usia Yosua mulai memimpin bangsa Israel? Bukan di usia muda tapi sudah tua, 80 tahun.  Daniel juga demikian. Jangan pikir Daniel usianya masih muda waktu di gua Singa. Tapi sudah tua, kira-kira sama dengan Yosua. Ini yang boleh dibilang usia tua tapi semangat yang muda. Rahasianya apa? Bukan ginseng korea atau minuman berenergi tapi kekuatan dari Tuhan. Ingat Yesaya : Tuhan akan memberi kekuatan seperti burung Rajawali.
Semangat di sini juga berarti keberanian. Ikut Tuhan kita harus berani menghadapi tantangan. Berani menghadapi masalah. Ada orang yang menghadapi masalah langsung lari kepada minum-minuman keras, obat terlarang atau ngefly. 

Selami Firman Tuhan
Renungkan Firman Tuhan siang dan malam. Hal yang mendasar dan diingatkan Tuhan kepada Yosua adalah merenungkan Firman Tuhan siang dan malam. Ini artinya memikirkan berulang-ulang. Firman Tuhan menjadi bagian hidup bagi Yosua, bukan hanya sekedar tempelan tetapi sungguh-sungguh harus diselami dan dimengerti dalam hidup.
Merenungkan firman Tuhan itu harus menjadi gaya hidup kita. Iman membutuhkan keberanian untuk berpegang pada Firman Tuhan. Bagaimana agar kita bisa tetap semangat mengikut Tuhan. Kita harus diisi dengan Firman Tuan. Makanya Tuhan mengatakan bahwa kita harus merenungkan Firman Tuhan. Itu artinya Firman Tuhan mengisi terus menerus pikiran kita.  Kalau kita lengah, godaan bisa masuk dan kita gampang jatuh dalam dosa.
Suadara tau arti kata "antusias", itu berasal dari kata Enthou, jadi "di dalam Tuhan". Kita kuat dan semangat mengikut Tuhan karena kita berada dalam Tuhan dan dalam Firman-Nya. Kalau Firman Tuhan ada terus dalam hidup kita maka kita diberi kekuatan untuk ikut Tuhan sepanjang hari, sepanjang tahun.

Elohim Beserta Kita

Elohim berarti Allah Maha Kuasa.  Elohim Allah Maha Kuasa mau menunjukkan bahwa Allah lebih besar dari kuasa manapun, dari masalah apapun, dari penguasa manapun.
Tapi Elohim tidak akan berarti apa-apa dalam kehidupan kita kalau kita sendiri tidak mengakui kehadiran-Nya dalam hidup kita.
Masalahnya, banyak orang Kristen tidak menyadari kehadiran Allah Yang Maha Kuasa dalam hidupnya. Kita gampang melihat masalah terlalu besar. Kita gampang lupa akan kehadiran Allah. Seringkali kita mengenakan kacamata hitam dan melihat segala sesuatu dengan negative atau pesimis. Kita bukan hanya membatasi Allah tapi kita tidak mengijinkan Allah berkarya karena keinginan kita.
El Shaddai sama dengan Imanuel berarti Allah beserta kita. Sudahkah Allah menyertai kita dan kita menyertai Allah.
El Shaddai itu Allah yang berkuasa atas hidup kita. Karena itu hormatilah Allah karena Dia Allah Yang berkuasa satu-satunya atas hidup kita. Manusia tidak punya kuasa apa-apa atas hidup kita.

Maaf, kalau kita lihat saja pejabat tinggi dari pusat kita mau hormat tapi terhadap Tuhan kita seringkali kurang hormat alias kurang ajar. Siapa kita di hadapan Allah yang Maha Kudus dan Suci?
Mari kita selalu datang dengan sikap hati yang takut dan hormat karena Dia ada bersama kita dan melihat pikiran dan hati serta tindakan kita.

Setia Melayani
Yosua adalah teladan seorang hamba Tuhan. Dia mengikut Tuhan dengan setia. Dia melayani Tuhan dengan setia samapi akhir hidupnya. Sukses yang dia capai tidak membuat dia lupa diri. Kesetiaannya tidak berubah sedikitpun. Dia bisa dibilang Finishing Well. Banyak orang yang memulai Kekristenan tapi tidak bisa mengakhiri dengan baik. 
Kita tergolong yang mana? Apakah kita akan terus bertahan? Apakah kita akan tetap setia. Apakah kita akan tetap mengikut Tuhan dengan setia?
Jangan tinggalkan iman karena uang atau cowok ganteng atau cewek cantik. Jangan tinggalkan Tuhanmu karena keduniawian. Jangan tinggalkan Tuhan karena godaan sesaat. Tetaplah bertahan dan setia sampai akhir.

 ©Ronny D.K. Rondonuwu


Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment