MAKNA SILSILAH YESUS KRISTUS
Membaca silsilah mungkin akan membosankan orang yang penuh semangat untuk membaca Injil. Matius 1 justru diawali dengan silsilah! Apa pentingnya silsilah ini, apakah hanya berguna bagi orang Yahudi saja secara ekslusif? Tentu tidak.
Menarik sekali ketika Matius menghadirkan silsilah Tuhan Yesus dengan pola yang berbeda dari yang biasanya. Orang Yahudi menghitung silsilah dari garis keturunan pria (patriarch) tetapi dalam silsilah Kristus dia malah memasukkan empat nama wanita. Bukan hanya hal yang tidak biasa tapi reputasi para wanita ini bukanlah wanita yang baik-baik.
Silsilah ini dmulai dengan Yesus anak Daud dan Anak Abraham. Yesus anak Daud untuk menegaskan bahwa Yesus adalah Mesias yang berasal dari keturunan Raja. Anak Abraham menunjukkan penggenapan janji Allah kepada Abraham bahwa melalui keturunannya semua bangsa di bumi akan mendapat berkat dan anugerah keselamatan. Janji itu digenapi oleh Yesus Kristus.
Aplikasi dari Silsilah itu bagi kita:
Allah setia memegang janji-Nya bagi umat-Nya
Silsilah ini memperlihatkan kesetiaan Allah kepada umat-Nya. Allah sudah berjanji untuk menghadirkan Juruselamat sejak semula. Janji itu diulangi lagi kepada Abraham dan Daud. Walaupun harus menunggu lama tetapi akhirnya Juruselamat Dunia lahir untuk menggenapi janji Allah. Kesetiaan Allah terutama terlihat ketika umat-Nya berdosa. Baik secara individu yaitu tokoh-tokoh yang dicatat dalam silsilah ini maupun sebagai bangsa atau umat Allah, berkali-kali mereka jatuh dalam dosa. Bangsa Israel bahkan harus menghadapi kenyataan tragis, Kerajaan menjadi terpecah dan ujung-ujungnya mereka dibuang dalam pembuangan di Babel. Kendati umat Allah telah berdosa, Allah tidak meninggalkan mereka. Mereka memang didisiplin oleh Tuhan tetapi Tuhan tidak menghukum dan membuang mereka selamanya.
Kesetiaan Allah itu tidak terhambat oleh situasi dan kondisi apapun. Tokoh-tokoh dalam silsilah ini bukan manusia yang beriman terus menerus dan sempurna. Mereka jatuh bangun dalam iman mereka tetapi Allah tetapi setia. Demikian pula bangsa Israel kerap kali lupa dan terlena serta melupakan Allah tetapi Allah tidak pernah lupa akan janji-Nya. Allah memberikan Juruselamat sebagai wujud kasih setia-Nya yang besar bagi kita. Sudahkah kita bersyukur untuk kesetiaan Allah kepada kita dan membalas kasih-setia-Nya yang begitu besar dalam hidup kita?
Allah mau menjadi Juruselamat bagi setiap manusia yang datang kepada-Nya
Catatan silsilah ini menunjukkan berbagai latar belakang orang sangat kontras. Ada orang non Yahudi atau orang kafir di sini yaitu Rahab dari Yerikho dan Rut dari Moab. Rahab seorang yang bekerja sebagai pelacur. Rut memang wanita baik-baik tetapi bangsanya bukanlah bangsa yang bersahabat dengan Israel tetapi bangsa yang suka menindas Israel dan memusuhi mereka. Dalam pandangan Yahudi mereka so pasti tidka masuk hitungan. Tetapi Allah melakukan hal yang sangat radikal terutama di mata orang Yahudi. Allah mau menjadi Juruselamat dan mengaruniakan keselamatan bagi orang non Yahudi.
Bahkan dalam catatan Ibrani dia dicatat sebagai wanita yang menjadi saksi iman, disejajarkan dengan Nuh, Abraham dan Musa serta tokoh-tokoh iman yang yterkenal dalam PL. Siapa Rahab sehingga bisa mendapat pengakuan iman yang sedemikan besar? Ini smeua karena anugerah Tuhan.
Allah mau memakai siapapun yang dikehendaki-Nya
Ada ungkapan bahwa tidak ada orang kecil di mata Allah. Siapapun bisa dipakai Allah untuk menggenapi rencana dan karya-Nya. Dalam silsilah ini kita bisa menemukan nama-nama besar seperti Abraham, Ishak, Yakub, Daud, Salomo, Yosafat, Yosia dan lain-lain. Tetapi ada beberapa nama yang mungkin asing di telinga kita seperti Azor, Eliud, Matan. Tidak diketahui peranan dan jabatan apa yan mereka pernah capai. Walaupun mereka bukan orang yang besar dan terkenal tetapi Tuhan memakai mereka dan mencatat nama mereka di daftar silsilah Kristus.
Tidak masalah orang tidak mengenal kita atau kedudukan kita amat kecil dan tidak terpandang oleh manusia tapi Allah bisa memakai kita asal kita setia dan melakukan pekerjaan-Nya. Bukankah ini suatu keistimewaan dan kehormatan bila kita bisa melayani dan mengerjakan pekerjaan Allah.
Anugerah Allah lebih besar dari dosa besar yang dibuat manusia
Daftar silsilah ini dihuni oleh sebagian besar orang yang pernah melakukan dosa-dosa yang serius di masa lalu. Ada Abraham yang sempat meragukan janji Allah lalu berhubungan dengan Hagar. Ada Yakub yang terkenal reputasinya sebagai seorang penipu ulung. Ada Daud yang terlibat skandal dengan Batsyeba dan merencanakan pembunuhan bagi suaminya. Belum lagi ditambah dengan para wanita seperti Tamar yang berhubungan dengan Yehuda, Rahab wanita pelacur dari Yerikho.
Mungkin ada orang yang berpikir dosaku terlalu besar dan tidak akan diampuni oleh Tuhan. Atau ada yang berpikir bahwa TUhan memang akan mengampuni tetapi tidak akan bisa memakai saya lagi. Ini tidaklah benar. Tapi jangan kita lantas berpikir untuk berbuat dosa terus dengan alasan masih tersedia pengampunan. Ini berarti bermain-main dnegan anugerah Tuhan.
Orang-orang ini pernah jatuh dalam dosa tetapi mereka bertobat dan akhirnya dipakai oleh Tuhan. Tidak ada dosa yang terlalu besar sehingga menghalangi anugerah dan pengampunan Tuhan. John Newton mengatakan,”I am a great sinner but Ia have a great Saviour”. Saya adalah pendosa besar tapi saya punya Juruselamat yang besar.
Ada satu hal yang menarik dalam catatan silsilah ini. Catatan ini sebagai gambaran Allah mencatat orang-orang yang sudah ditebus-Nya dan dipilih-Nya untuk diselamatkan. Bandingkan dengan kitab kehidupan dalam kitab Wahyu yang mencatat secara permanen orang-orang yang percaya kepada Kristus. Pertanyaannya, apakah nama kita sudah termasuk dalam daftar? Apakah nama kita sudah tertulis dalam mkitab kehidupan bahwa kita juga termasuk dalam silsilah sebagai Anak Abraham, yaitu sebagai orang yang sudah menerima janji keselamatan dari Allah?
Shalom saudara seiman dalam Kristus dimana pun berada. Mari kita sama-sama belajar tentang Shema Yisrael yang pernah diucapkan oleh Yeshua ( nama Ibrani Yesus tertulis ישוע ) seperti yang dapat kita temukan dalam Markus 12 : 29 dan Ulangan/ דברים/ Devarim 6 : 4 sebagai berikut :
ReplyDeleteHuruf Ibrani, " שמע ישראל יהוה אלהינו יהוה אחד "
Pengucapannya dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani, " Shema Yisrael YHWH ( Adonai ) Eloheinu YHWH ( Adonai ) ekhad "
Orang Yahudi pada jaman Yeshua hingga sekarang terus memegang teguh prinsip keesaan Tuhan YHWH ( Adonai ) yang tersirat dalam kalimat Shema. Pada akhir pengucapan diikuti juga dengan kalimat berkat sebagai berikut :
" ברוך שם כבוד מלכותו לעולם ועד " ( Barukh Shem, kevod malkuto le'olam va'ed, artinya diberkatilah nama yang mulia kerajaanNya untuk selamanya dan kekal )
🕎✡️🐟🤚🏻👁️📜🕯️🕍🤴🏻👑🗝️🛡️🗡️🏹⚖️⚓🗺️✝️🌫️☀️🌒⚡🌈🌌🔥💧🌊🌬️❄️🌱🌾🍇🍎🍏🌹🥛🍯🥖🍷🐏🐑🐐🐂🐎🦌🐪🐫🦁🦅🕊️🐍₪🇮🇱