News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Suing the Devil

Suing the Devil

Dalam sebuah survey 2009 oleh Barna Group di Amerika menunjukkan 60% orang Kristen di Amerika tidak percaya adanya Setan. Film “Suing the Devil” ini menyingkapkan suatu kebohongan terbesar Setan bahwa dia seolah-olah tidak ada. Keyakinan inilah yang coba dibenamkan dalam pikiran manusia oleh Setan seolah-olah dia tidak eksis. Alkitab mengingatkan adanya realitas Iblis dan terlebih taktik dan strategi Iblis yang selalu berusaha menipu manusia!

"Suing the Devil" tidak menggambarkan Iblis sebagai makhluk yang mengerikan seperti film standar Hollywood pada umumnya, melainkan mengambil pendekatan CS Lewis bahwa iblis  adalah pribadi yang sama yaitu sebagai pembohong ulung yang menipu Hawa  ribuan tahuan sebelumnya. Pendekatan dari ini para pembuat film sangat cerdik mengingat Iblis bisa menyamar sebagai malaikat terang. 


Film Suing The Devil mengisahkan tentang seorang mahasiswa fakultas hukum bernama  Luke O'Brien yang bekerja sebagai salesman menuntut setan sebesar $8 trilyun dollar. Ketika itulah setan muncul bersama dengan 10 pengacara terbaik  dengan strateginya yang licik untuk membela dirinyai. Seluruh dunia menyaksian pengadilan yang digelar sebagai “Pengadilan Abad Ini”. Pengadilan berjalan sangat menegangkan dan berakhir dengan ending yang mengejutkan!

Aktor kawakan Malcolm McDowell yang berperan sebagai Setan tampil meyakinkan  sebagai pribadi yang licik dan penuh tipu daya, pemberontak, arogan, pencemooh, pembenci sekaligus pendakwa atau penuduh, suatu karakter yang jarang terlihat dalam film. Dengan kata lain menggambarkan secara akurat sifat-sifat Iblis seperti yang dinayatakan dalam Alkitab.

Karakter Setan ini bertarung dengan Luke O'Brien yang diperankan oleh Bart Bronson (LA Law) yang berjuang menghadapi kebangkrutannya. Luke digambarkan sebagai seorang pengacara muda yang juga berjuang dengan natur manusianya tetapi imannya juga bertumbuh. Artis yang juga turut mendukung film ini adalah Rebecca St. James, Corbin Bernsen, Tom Sizemore, dan Ros Gentle.

"Banyak orang menceritakan kepada kami bagaimana film tersebut membuka mata mereka terhadap taktik iblis," kata Chey. "Kami punya satu cerita di mana ada pasangan yang pernikahannya bermasalah selama 17 tahun. Pagi hari setelah mereka melihat film tersebut, mereka pernikahan mereka dipulihakan dan mereka membuka rumah mereka untuk persekutuan. Ada seorang ateis  yang datang ke bioskop, dan berlutut di depan layar.  Ada pula seorang anggota geng yang menerima Kristus karena film. Luar biasa. "

Film ini  didasari dari firman Tuhan di 2 Korintus 2:11 yang berkata, “supaya Iblis jangan beroleh keuntungan atas kita, sebab kita tahu apa maksudnya.” Sutradaranya Tim Chey mengatakan,”Kami ingin mengekspos kebohongan terbesar Setan melalui film ini”.



Tim Chey menyatakan bahwa walapun dia menekankan adanya keberadaan Setan dan kekuatannya yang bisa mempengaruhi manusia dalam film ini tapi dia mengatakan bahwa sebagai orang percaya kita tidak perlu takut. Dia mengutip ayat yang mengatakan bahwa tunduklah kepada Allah dan lawanlah Iblis maka dia akan lari dari padamu.


Tim Chey seorang Korea Amerika adalah jebolan Harvard University. Tim Chey ini dalam websitenya menjelaskan bahwa dia adalah seorang sutradara yang berdedikasi untuk membuat film yang memuliakan Tuhan. Sewaktu ditanya, seperti apa rasanya membuat film yang memuliakan Tuhan? Jawabnya : Seperti suatu petualangan yang besar.




Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment