News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Kepedulian Sahabat dari Orang Tuli yang Disembuhkan Yesus

Kepedulian Sahabat dari Orang Tuli yang Disembuhkan Yesus

Di Stockholm, Swedia, seorang wanita terluka saat ia bergegas untuk mengejar trem.  Dia tersandung di depan trem itu dan  terjebak di bawahnya. Wanita itu mulai mengalami pendarahan. Polisi mengirim mobil derek  untuk mengangkat trem yang berat itu  dari tubuhnya.

Sambil menunggu
mobil derek, kerumunan orang berkumpul. Seorang pria menerobos kerumunan, merangkak di bawah trem itu dan berkata kepada perempuan itu, "Pegang tangan saya." Saat wanita itu meraih tangannya ia merasakan kedekatan dan kehangatan orang asing itu. Ini membuatnya tenang dan membuat wanita itu tidak mengalami shock atau pingsan. Pendarahannya juga berhenti.

Setelah derek tiba dan wanita itu dibebaskan, ia berkata, "Saya tidak pernah
menyangka uluran tangan bisa sangat berarti bagi saya."

Bagi wanita itu, uluran tangan pria yang tidak disangka-sangkanya menunjukkan suatu kepedulian yang amat bermakna. Pria itu tida hanya menatap dengan belas kasihan, tidak hanya sekedar berbicara tapi dia mengulurkan langsung tangannya untuk memberi kekuatan dan pengharapan bagi wanita itu. Alangkah berartinya juga uluran tangan kita bagi orang lain yang membutuhkan.

 
 Mar 7:31-35  Kemudian Yesus meninggalkan pula daerah Tirus dan dengan melalui Sidon pergi ke danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis.  Di situ orang (orang)  membawa kepada-Nya seorang yang tuli dan yang gagap dan  (mereka) memohon kepada-Nya, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas orang itu. Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian, Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu.  Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: "Efata!", artinya: Terbukalah!  Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik. 

Dalam  bacaan  Injil kita, Yesus mengulurkan tangan untuk menyentuh seorang pria yang tuli dan gagap dan itu mengubah hidupnya. Telinganya terbuka dan lidahnya menjadi lancar untuk berbicara.

Tetapi pada saat yang sama, teman-teman  dari orang tuli itu mengulurkan tangan mereka bersama-sama dan membawa orang itu kepada Yesus, sehingga Yesus akan memiliki kesempatan untuk menjangkau tangannya si orang tuli itu. 

Orang tuli itu pasti belum pernah mendengar tentang Tuhan Yesus. Dia juga pasti tidak akan pernah bisa mendatangi Tuhan Yesus karena terhalang oleh pendengarannya. Pasti teman-teman dari orang tuli dan gagap itu yang membawanya atau tepatnya menuntunnya kepada Yesus. Lalu apa yang mendorong sahabat dari orang tuli gagap itu untuk membawa dia kepada Tuhan Yesus? Apa yang membuat mereka mau memohon-mohon kepada Tuhan Yesus bukan untuk diri mereka tapi buat temannya yang tuli gagap itu?

Satu hal yang dapat kita katakan tentang teman-teman si orang tuli ini  adalah mereka sangat mengasihinya. Mereka sangat mengasihinya sehingga  membuat upaya khusus untuk membawanya kepada Yesus. Mereka sangat  mengasihinya sehingga mau meluangkan waktu membawa teman mereka kepada Yesus. Dengan kata lain mereka melupakan kesenangan  dan kesibukan mereka sendiri untuk sesaat, sehingga orang ini dapat mengalami kasih karunia Allah. Orang-orang ini memenuhi apa yang Paulus katakan dalam Flp. 2:4 saat ia mengatakan "jangan hanya melihat keluar untuk kepentingan pribadi Anda sendiri, tetapi juga untuk kepentingan orang lain."

Dan mereka melihat keluar untuk kepentingan teman mereka. Mereka membawanya ke
pada  Yesus.

Mereka pasti memiliki
harapan  atau cita-cita untuk teman mereka. Sebuah harapan yang mengatakan jika mereka bisa membawa teman mereka kepada Yesus, maka Yesus pasti bisa menyembuhkannya. Mereka berharap sesuatu yang lebih baik untuk teman mereka, sebuah harapan  di mana hidupnya bisa menikmati suara ciptaan Tuhan, di mana ia bisa berbicara kepada orang lain dalam percakapan, harapan di mana orang ini akan tidak lagi harus bicara dengan tanda-tanda atau bahasa isyarat tetapi ia akan mengerti segala sesuatu .

Teman-teman
nya  tahu bahwa mereka harus menempatkan harapan mereka ke dalam tindakan. Mereka membawa teman mereka kepada Yesus.

Dan mereka melakukannya. Tapi apa yang membawa mereka ke Yesus? Bagaimana mereka tahu Yesus dapat menyembuhkan teman mereka?? Mereka memiliki iman dalam Yesus. Mereka
telah mendengar Yesus sebelumnya  dan dalam pendengaran mereka mereka percaya bahwa Yesus dapat menyembuhkan teman mereka. Mereka memiliki iman, mereka telah percaya pada Yesus.

Teman-teman
nya  mendengar perkataan Yesus, mereka percaya dia seorang yang diutus dari Allah, mereka percaya pada-Nya, sehingga mereka mengembangkan visi, mimpi untuk teman mereka, agar Yesus menyembuhkan dia, semua karena mereka memiliki iman.

Saya percaya  teman-teman dari orang  tuli gagap ini ingin berbagi iman mereka dengan dia. Mereka ingin dia untuk memperoleh iman dalam Yesus sendiri.

Kita telah melihat dengan cermat teman-teman si tuli gagap ini, apa yang kita pelajari dari mereka untuk kehidupan iman kita sendiri?

Saya percaya  titik utama bagi kita, gereja, tubuh Kristus, adalah menjadi sahabat yang baik di dunia saat ini, Kita  adalah orang-orang yang harus mengulurkan tangan untuk orang-orang yang membutuhkan, kita menjangkau  keluar dengan tangan iman dalam kuasa Yesus Kristus untuk menjamah dunia ini. Kita menjangkau dengan tangan kelembutan, kebaikan, belas kasih, penyembuhan kepada semua orang yang mengalami beban penderitaan dalam bentuk apapun.

Kita adalah  tubuh Kristus, gereja adalah teman-teman untuk semua orang di dunia saat ini. Teman-teman yang telah datang untuk mengenal Kristus, yang memiliki iman di dalam Kristus, yang bersedia untuk berbagi iman kepada orang lain sehingga  mereka akan datang kepada Tuhan untuk percaya. Kita  adalah orang-orang yang menjangkau tangan sehingga orang lain bisa mengetahui kasih Kristus.




Di depan sebuah Gereja  di sebuah desa kecil di Eropa berdiri sebuah patung Tuhan Yesus Kristus yang indah dengan tangan-Nya yang terentang. Selama Perang Dunia II sebuah bom jatuh dekat patung itu dan  memenggal putus  kedua tangan dari patung Yesus itu. Orang-orang yang  melihat kehancuran patung itu menjadi sangat sedih.

Setelah perang usai, masyarakat ingin memperbaiki patung kembali patung  yang rusak. Tetapi mereka tidak bisa menemukan tangan dari patung itu. Walaupun dipanggil ahli patung yang handal tapi tetap tidak bisa diperbaiki juga. Akhirnya patungnya tetap dibiarkan tanpa tangan karena tidak bisa diperbaiki lagi.

Tapi di bawah patung Tuhan Yesus itu terdapat tulisan yang sangat menyentuh.
Tulisannya:

"TUHAN YESUS TIDAK MEMILIKI TANGAN LAGI DI DUNIA INI, MAUKAH ANDA MENJADI TANGAN BAGINYA?"

Kita sebagai orang percaya dalam Kristus adalah perpanjangan tangan Kristus dalan dunia yang hilang dan sekarat. Maukah Anda menjadi tangan Kristus yang terulur bagi dunia?

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment