News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Of Gods and Men

Of Gods and Men

OF GODS AND MEN adalah sebuah kisah nyata tentang para biarawan Kristen asal Prancis di wilayah pegunungan Atlas di Afrika Utara Aljazair selama Perang Sipil tahun 1990-an.Mereka sudah bertahun-tahun melayani dan hidup damai dengan penduduk setempat. Kehadiran milisi muslim fundamentalis akhirnya merobek ketentraman mereeka.  Para biarawan itu menghadapi pilihan yang sulit, apakah tetap tinggal dan itu berarti ancaman bagi nyawa mereka atau minggat. Akhirnya ketujuh biarawan itu diculik dari biara mereka di Tibhirine, Aljazair lalu dibunuh.  Film ini mengontraskan antara misi kasih dan pelayanan para biarawan dengan kekejaman yang dilakukan oleh orang-orang jahat yang mengatasnamakan agama.  

Film dibuka dengan Mazmur 81 dan
perlahan-lahan terlihat misi pelayanan dan kasih yang dilakukan oleh ketujuh biarawan yang berasal dari Perancis ini.  Mereka mengobati penyakit para warga, memperhatikan anak-anak mereka,  menanam tanaman pangan untuk rakyat, mendidik warga desa dan menolong mereka untuk menulis surat.

Selama mereka melakukan pelayanan itu, mereka diperingatkan tentang bangkitnya  gerakan jihad. Awalnya mereka diberitahu tentang seorang gadis yang dibunuh karena tidak mengenakan kerudung dan seorang imam juga dibunuh. Di tengah doa, penyembahan dan nyanyian mereka kembali terjadi pembantaian terhadap para pekerja konstruksi dari Eropa.

Pejabat Pemerintah dan polisi memperingatkan
mereka untuk keluar. Para biarawan ini bergumul dengan pertanyaan apakah mereka akan tinggal atau tidak. Apakah mereka akan mengingkari nazar dan misi mereka kalau mereka pergi? Apakah mereka siap untuk menjadi martir kalau mereka memilih tinggal? Akhirnya setelah mereka berdoa cukup lama, mereka memutuskan untuk tinggal. Adegan yang mengharukan ketika mereka berkumpul mengelilingi meja untuk memberikan keputusannya, salah seorang bertanya, "Who prefers to stay?" dan masing-masing mereka dengan perlahan mengacungkan tangannya.

Para biarawan ini semasa hidupnya memanifestasikan apa yang  terbaik dalam iman mereka - medis, pendidikan, musik, kebaikan, membangun konstruksi bangunan. Mereka adalah orang-orang yang membangun peradaban karena mereka melayani Allah Pencipta dan mereka diciptakan serupa dan segambar dengan-Nya.

Puncaknya, mereka memanifestasikan kasih Allah karena Allah Pencipta adalah Kasih dan kasih Kristus yang mati dan berkorban untuk menyelamatkan manusia. Setiap biarawan ini memanifetasikan dengan cara yang nampak kasih Kristus ini, bahkan sampai mati. "Remember love is eternal hope", kata salah seorang Imam kepada anak kecil, "Love endures everything". Sebelum meninggal para biarawan ini sempat memberikan perawatan medis kepada salah seorang teroris. Inilah kasih sejati, kasih yang sanggup mengasihi walaupun itu musuh sekalipun.

Pembuat film ini memperlihatkan  mati sebagai martir bukanlah sesuatu yang harus dicari seseorang, itu adalah apa yang  tersisa ketika semua pilihan lain telah habis. Ada orang yang mau menjadi martir dengan menggembar-gemborkan dirinya sebagai punya roh martir tetapi melayani di tempat yang nyaman. Ketujuh biarawan ini tanpa gembar-gembor, berada di area berbahaya dan mereka memberikan hidup mereka sampai mati kepada Tuhan.

Film ini tidak mencoba untuk mengungkap misteri di balik pembunuhan para biarawan ini. Malahan film ini mengontraskan bagaimana peperangan dan kekerasan terjadi di luar tetapi di dalam dan ini digambarkan secara detail bagaimana  para imam ini dalam ketenangan dan damai tetap berdoa, beribadah dan memuji Tuhan serta tetap melayani para warga yang membutuhkan. Brother Luc yang tua, rapuh dan mengidap asma tetap setia melayani para warga dengan segala keterbatasan, memberikan pengobatan dan perawatan serta memberikan pakaian untuk warga.

OF GODS AND MEN adalah sebuah film yang luar biasa. Ketika kita mendengar begitu banyak tentang toleransi dan menjangkau, ini memberi kita pemahaman tentang apa arti sesungguhnya  "Menjangkau". Ini lebih dari sekedar memperpanjang tangan. Penjangkauan yang sesungguhnya  berarti memberikan diri sendiri dan pada saat yang sama itu berarti mengakui, menyatakan, dan bertindak atas apa yang kita tahu benar.

Film ini tampil di Cannes Film Festival 2010  dan memenangkan Grand Prix, suatu  penghargaan festival paling bergengsi kedua.Film ini juga  memenangkan Penghargaan Lumière dan César Award untuk Best Film.

sumber : Movieguide/spotlightCA


Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

2 Post a Comment

  1. Salut buat iman mereka. DVD-nya sudah beredar di Indonesia belum ya?

    ReplyDelete
  2. Saya cek di internet kayaknya ada yang jual tapi sepertinya bukan DVD yang ori, soalnya ketahuan dari harganya. Film ini wajib dikoleksi :)

    ReplyDelete