The True Love Story of Titanic
Cinta kuat seperti maut…Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. (Kidung Agung 8:6 , 7). Itulah gambaran kisah cinta sejati dari kapal Titanic antara Rosalie Ida Strauss dan Isidor Strauss. Kisah cinta mereka adalah kisah cinta sejati dan abadi melebihi kisah cinta fiktif Jack dan Rose yang ada di film Titanic.Rosalie Ida Strauss terlahir dengan nama Rosalie Ida Blun adalah istri dari Isidor Strauss, seorang pemilik Marcy’s Department Store dan anggota Kongres Amerika. Isidor Strauss seorang pengusaha Amerika keturunan Jerman dikenal sebagai seorang dermawan dan mendedikasikan diri dalam pelayanan sosial. Keduanya saling mencintai, ketika mereka berada di tempat yang berbeda mereka saling menulis surat satu dengan yang lain. Nyonya Isidor Strauss dan Tuan Strauss baru saja menikmati liburan di Eropa dan hendak kembali ke Amerika. Mereka bertolak dari Southhampton Inggris dengan menumpang kapal RMS Titanic bersama dengan pelayan mereka Ellen Bird dan John Farthing. Malangnya pelayaran perdana mereka dengan kapal Titanic berakhir dengan cepat. Minggu tanggal 14 April 1912 kapal Titanic menabrak gunung es. Para awak kapal langsung mengevakuasi para wanita dan anak-anak ke dalam sekoci penyelamat.
Menurut pembantunya Tuan Staruss dan istrinya tampak tenang, menghibur para penumpang dan menolong orang-orang unuk naik ke dalam sekoci. Bahkan Ellen Bird sendiri menyaksikan bahwa dia sendiri dibantu oleh nyonya Strauss untuk masuk sekoci nomor 5. ""Kalau bukan mereka saya pasti ikut tenggelam," kenang Ellen Bird.
Tengah malam sebelum kapal Titanic tenggelam, Tuan Strauss dan istrinya berdiri di dekat sekoci penyelamat nomor 8. Petugas penyelamat sebenarnya mengijinkan kedua pasangan untuk masuk ke sekoci penyelamat bersama dengan pelayan mereka. Tetapi Tuan Strauss sendiri menolak untuk masuk ke dalam sekoci penyelamat karena dia tidak ingin mengambil tempat para wanita dan anak-anak. Tuan Strauss meminta istrinya untuk masuk ke dalam sekoci. Rosalie Strauss sudah melangkah hendak masuk ke dalam sekoci nomor 8. Tiba-tiba dia berbalik dan melangkah kembali ke kapal yang hendak tenggelam.
"Sayangku, naiklah ke sekoci," mohon suaminya. tetapi Nyonya Strauss menolak dan dia menatap mata pria yang menjadi belahan jiwanya yang tidak pernah terpisahkan semenjak mereka menikah. Dia meraih tangan suaminya dan mendekapkan tangan suaminya ke dadanya dan dia mengatakan,"We have lived together for many years. Where you go, I go." ”Kita telah bersama selama bertahun-tahun. Ke manapun kamu pergi, ke situ pun aku pergi.” Perkataan ini didengar oleh para saksi mata yang selamat. Rosalie Strauss kembali dibujuk Kolonel Gracie dan teman-temannya untuk masuk kembali ke dalam sekoci penyelamat. Rosalie Strauss tetap menolak dan memilih bersama suaminya. Keduanya terakhir terlihat di dek kapal. Keduanya berpelukan, Rosalie menyandarkan tubuhnya dalam dekapan suaminya seolah-olah tidak mau terpisahkan dengan kekasihnya dan suaminya dengan penuh cinta mendekapnya dengan eratnya. Keduanya tidak panik dan tetap terlihat duduk dengan tenang di dek sampai akhirnya mereka diterjang ombak dan tidak terlihat lagi. Setelah tenggelam, tubuh Isidor ditemukan sedangkan tubuh istrinya tidak pernah ditemukan. Isidor dimakamkan di Beth-el Cemetery, Brooklyn, New York.
Pengorbanan yang gentleman dari Tuan Strauss dan kesetiaan cinta Rosalie Strauss sangat luar biasa. Komitmen cinta mereka dipegang teguh “Till death do us part”,”Sampai maut memisahkan”. Keberanian wanita Yahudi ini menjadi inspirasi bagi kesetiaan dan loyalitas cinta yang sangat luar biasa. Kisahnya juga merupakan kisah keberanian untuk tidak meninggalkan suaminya dan keberanian menghadapi bahaya walaupun itu berarti kematian. Tuan Strauss juga membuktikan pengorbanan dirinya bukan hanya di saat yang baik tetapi di saat yang genting dia memilih untuk mengutamakan orang lain yang lebih membutuhkan.
Saat ini banyak pasangan yang bersumpah sehidup semati untuk selalu bersama hingga ,maut memisahkan. tetapi berapa banyak yang bisa membuktikan hal itu di saat genting dan menentukan. Dua kekasih, Rosalie Ida Strauss dan Isidor Strauss membuktikan cinta mereka yang sangat luar biasa. Cinta yang kuat seperti maut membuat Rosalie Ida Strauss mencintai dan mendampingi suaminya hingga akhir. Ombak yang besar dan air yang dingin di Atlantik tak kuasa memadamkan api cinta mereka yang abadi.
Hehe... kisah Jake-Rose kalah dch dibanding kisah yang ini.
ReplyDeleteSaya terkesan dengan kata kata Rosalie , "We have lived together for many years. Where you go I go." Ucapan yang penuh keberanian dan penuh loyalitas dan dibuktikan dengan tindakannya. Inilah cinta sejati
ReplyDelete