News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Low Wei Jie, Anak Remaja Yang Menginsipirasi Singapura

Low Wei Jie, Anak Remaja Yang Menginsipirasi Singapura



Youth Olympic Games yang digelar di Singapura tahun yang lalu akan dikenang warga Singapura. Pertama tentu saja mereka menjadi penyelenggara pertama hajatan akbar Olimpiade buat remaja. Kedua, dan menurut saya yang sangat memorable adalah kisah anak remaja yang ikut berlari dalam penyalaan obor Olimpiade itu. Low Wei Jie, anak yang baru berusia 12 tahun dengan bermodalkan sandal jepit, celana bermuda dan kaos oranye dan menggenggam kamera yang dipinjam dari orang tuanya ikut berlari di tengah guyuran hujan selama lebih dari dua setengah jam, sepanjang hampir  15 kilometer.

 Pada awalnya, tidak ada yang menaruh perhatian pada anak yang berkaos oranye ini. Satu jam kemudian, pelari misterius ini mulai mendapatkan perhatian. Juru kamera yang merekam acara rally obor olimpiade berkomentar,”Bukankah anak ini sudah ada di awal rally?” Dia kembali menghilang tapi sosoknya kembali muncul di antara para pelari yang secara estafet bergantian membawa obor. “Saya tidak percaya, anak itu muncul lagi”, kata kameramen. Dia terus berlari bersama 122 pelari sampai mereka tiba di stadion Hougang untuk beristirahat selama 15 menit.

"Ketika saya membaca di surat kabar bahwa api olimpiade itu datang ke sini, saya hanya ingin melihatnya sendiri, dan mengikutinya, ' kata Low Wei Jie, siswa Compassvale Primary. "Mungkin saya tidak akan pernah melihatnya lagi."

Hal yang menarik adalah ternyata dia ikut berlari untuk mengabadikan kedua temannya yang menjadi pelari pembawa obor api olimpiade. “Saya yakin mereka pasti suka dengan fotonya.” kata Lou Wei Jie.

Lou Wei Jie berlari bukannya tanpa hambatan. Kakinya sakit, sandalnya agak menganga dan ada goresan berdarah di pergelangan kaki kanannya. Kameranya juga macet karena kameranya bukan water proof. Tapi apa yang dilakukan Lou Wei Jie menarik perhatian warga Singapura. Saat memasuki stadion, dia disambut seperti seorang bintang besar. Para wartawan, pejabat Olimpiade dan relawan langsung menuju ke arahnya. Enam pelari olimpiade langsung berpose bersamanya dan Lou Wei Jie berkesempatan untuk memegang Obor yang selama ini hanya bisa dipotretnya dari jauh. Usahanya ternyata tidak sia-sia, dia diganjar dengan kepercayaan Panitia Olimpiade untuk memberinya kesempatan sebagai salah satu pelari pembawa Obor Olimpiade.

sumber : http://www.straitstimes.com/

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

6 Post a Comment

  1. Salut sama semangatnya. Inspiratif banget. Keep posting like this one, Bro.

    ReplyDelete
  2. Semangat, apa adanya (cuma pake sandal), setia kawan, tidak ingin menyia-nyiakan moment yang menurutnya sangat berharga, etc...kayaknya Low Wei Jie nggak cuma menginspirasi warga Singapura ya tapi juga kita di sini

    ReplyDelete
  3. wow....sunggu sangat menginspirasi ...
    1. niar yang kuat untuk menggapai mimpi.
    2. persahabatan yang tulus untuk mengabadikan moment teman yang breprestasi.
    3. usaha dan perjuangan yang keras menghasilkan sebuah kebanggaan dan prestasi yang besar dan luar biasa ...

    terima kasih untuk tulisan ini..

    ReplyDelete
  4. Thanks bro, blog kamu juga banyak kisah inspirasi. Keep blogging and keep inspiring :)

    ReplyDelete
  5. Anak yang mujur...wkwkwkwkwk
    maksud kita, dia mujur karna hal yang dia buat dilakukan dengan tulus tanpa memikirkan sesuatu yang besar yang bisa dia dapatkan. Cerita ini kase inga pa kita tentang kisah Mark Zucherberg yang pada awalnya dengan "polosnya" mempersembahkan facebook secara gratis pada orang banyak, tanpa menyertakan ads sama sekali dengan harapan thefacebook miliknya bisa berguna "mempertemukan" orang banyak dari segala penjuru dunia. Pada akhirnya... baaam... facebook menjadi situs milyaran Dollar (itu menurut felem social network, nintau depe kehidupan nyata...wkwkwk).
    Btw, bro Ronny Orang Manadokah??? Blogger Manado ternyata banyak yang keren - keren...hehehe

    ReplyDelete
  6. Jarang-jarang ya ada anak di jaman modern mau kayak gitu. OK, salam kenal dan salam baku dapa ya bro, makaseh buat komennya

    ReplyDelete