The Masker : Pahlawan Bertopeng
Pahlawan bertopeng, adalah sosok pahlawan yang pake topeng dalam menjalankan aksinya (ya iyalah). Mereka adalah penolong sesama dan pembela kebenaran. Lalu kenapa pake topeng? Biasanya untuk menutupi dirinya agar terkesan misterius dan membuat penasaran. Ada lagi yang pake topeng untuk membuat penampilan semakin keren dan cool. Tetapi sejatinya pahlawan bertopeng adalah pahlawan yang sengaja menyembunyikan identitas dirinya atau menutupi dirinya karena dia tidak ingin menonjolkan dirinya sendiri. Dia tidak mau pamer atau menunjukkan sosok sesungguhnya.Kecenderungan orang pada masa kini dalam melakukan aksinya ingin dilihat dan diketahui orang banyak. Bahkan dalam kegiatan sosial dibuat sedemikian rupa agar sosok pahlawan itu benar-benar menjadi sorotan. Lalu apa yang dicari pahlawan seperti ini? Publisitas media dan popularitaslah yang menjadi tujuan. Aksi kemanusiaan itu hanya sarana agar mendapat nama dan pujian serta simpati publik. Inilah yang namanya pahlawan kesiangan. Mereka mungkin punya media sendiri, punya web sendiri, punya juro kamera dan wartawan sendiri yang mengekor ke mana sang pahlawan itu beraksi. Hal seperti ini marak terjadi pada waktu pemilihan caleg dan kampanyenya juga amat menyolok. Tetapi setelah terpilih dan nggak terpilih, ke mana gerangan para pahlawan ini?
Pahlawan bertopeng tidaklah demikian. Sosoknya seringkali tidak terdeteksi. Dia menghindari publisitas murahan. Dia berusaha menolong dan membantu dengan tulus hati tanpa ada embel-embel tertentu dan keinginan untuk mendongkrak popularitas. Nama dan ketenaran tidak dicarinya. Yang dicarinya adalah orang-orang yang membutuhkan pertolongan, bukan berita utama, wartawan elektronik dan video klip yang menonjolkan dirinya. Pahlawan bertopeng itu tidak mau pamer dirinya, kekayaannya atau popularitasnya. Dia tidak mau pamer cincinnya, kedudukannya, gelarnya atau pangkatnya.
Pahlawan bertopeng ini sangatlah langka karena mereka menolak kalau diekspos di media. Makanya jumlah mereka sangat sedikit. Mereka memberi secara diam-diam dan seringkali mereka dislahpahami. Kelihatan mereka tidak mau menonjolkan dirinya makanya dianggap tidak mau menolong dan membantu. tapi mereka punya agenda dan aksi yang jelas. Mereka punya target dan mereka bukan tipe pahlawan yang banyak bicara. Mereka tidak pamer berapa jumlah sumbangan mereka. Mereka tidak pamer segala aksi dan kegiatan kemanusiaan yang mereka sudah lakukan. Mereka menutup diri terhadap publikasi atas segala kegiatannya tetapi mereka sangat tyerbuka kalau dimintai tolong. Mereka selalu sedia dan mengulurkan tangan tanpa prosedur yang berbelit-belit. Tak pandang bulu, tempat dan golongan, dan tanpa sorotan kamerapun mereka ttepa menjalankan aksinya.
Pahlawan ini antara ada dan tiada. Seolah hanya fiksi belaka tetapi eksistensi mereka sebenarnya ada. Hanya mereka lagi-lagi tidak mau menonjolkan diri. Mereka diam-diam beraksi tapi aksi mereka nyata. Mereka bersembunyi dan menyembunyikan identitas karena yang mereka utamakan adalah orang yang membutuhkan pertolongan. Bagi mereka pelayanan bukanlah entertainment diri mereka dan akhirnya mengeksploitasi aksi itu untuk mendongkrak popularitas. Tujuan mereka hanyalah menolong. Itu saja.
Post a Comment