SMS-an Dalam Kebaktian di Gereja
Saya bisa memahami kalau orang SMS-an di dalam bioskop, di mall atau di restoran. Tapi bagaimana kalau SMS-an atau BBM-an pas lagi sedang kebaktian atau lagi khotbah? Setelah lagu pujian dan penyembahan kepada Tuhan selesai dan mendengarkan teks pembacaan Alkitab dari Pendeta, eh langsung serius en sibuk SMS-an.
Kita sendiri menganggap adalah hal yang nggak sopan, kurang ajar atau tidak ber-etiket kalau kita lagi ngomong sama seseorang tapi dia sendiri asyik sms-an. Kita pasti akan kesal karena menganggap orang itu nggak peduli atau sikapnya tidak menunjukkan perhatian. Coba lakukan itu sama orang tua udah pasti diomelin.
Coba seandainya Anda berhadapan dengan seorang Presiden................atau seorang tokoh bernama........(isilah dengan tokoh yang Anda kagumi dan hormati). Beranikah Anda main sms atau sibuk BBM-an di hadapan orang-orang tersebut? Lalu mengapa kita melakukannya kepada TUHAN, ALLAH SEMESTA ALAM, RAJA SEGALA RAJA.
Kalau begitu, alasannya apa? Kan tidak ada ayatnya larangan menggunakan HP, SMS atau BBM-an di Alkitab? Alasan klasik. Bukan itu isunya. Isu utamanya sebenarnya adalah :
Pertama, ini menyangkut rasa hormat kepada Tuhan. Sikap "TAKUT TUHAN" itu menunjukkan rasa kagum sekaligus hormat yang sungguh-sungguh kepada Allah yang Kudus, Mulia dan Agung. Pengkhotbah 5:1 mengatakan Jagalah langkahmu, kalau engkau berjalan ke rumah Allah. Kalau kita menunjukkan rasa hormat dan takut pada Allah tentunya bukan hanya dengan mulut atau nyanyian tapi juga menjaga tangan kita dari mengutak-atik sms atau memencet keypad atau layar HP.
Kedua, Ibadah adalah relasi kita dengan TUHAN. Dalam relasi dengan Tuhan pasti kita berusaha untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Lewat pujian kita mengekspresikan syukur dan nyanyian kepada Tuhan. Lewat Firman kita mendengarkan Tuhan berbicara. Kalau kita menyadari relasi dengan Tuhan sangat penting, kita akan fokus pada Tuhan dan tidak akan membiarkan relasi kita diinterupsi oleh apapun termasuk SMS.
Ketiga, Ibadah itu adalah sarana Latihan Rohani . Ibadah itu merupakan bagian pendisiplinan rohani bagi setiap orang percaya. Jadi, dengan hanya menghentikan penggunaan HP selama satu setegah jam atau dua atau tiga jam itu merupakan latihan pendisiplinan rohani. Bukankah setelah kebaktian kita masih punya banyak waktu untuk SMS-an sampai (tengah) malam? Masak, Tuhan hanya meminta waktu kita dua atau tiga jam untuk bersama dengan DIA, kok sulit amat.
Ibadah di Gereja itu adalah keseluruhan, mulai dari awal sampi Berkat dan Amin diucapkan. Kalau niat hati dan diri kita sungguh-sungguh menyenangkan Tuhan, Tuhan pasti akan berkenan kepada kita. Itu artinya, kesampingkan dulu HP atau gadgetnya, seharusnya di-OFFkan bukan hanya disilent ntar bergetar eh kepikiran lagi.
Kalau Anda kuatir nanti ada orang atau keluarga tidak akan menghubungi Anda, bisa tinggalkan nomor telepon Gereja sehingga kalau ada sesuatu yang sangat penting, Anda masih bisa dihubungi. Atau sebelum kebaktian mulai, katakan bahwa Anda akan kebaktian dan bisa dihubungi setelah kebaktian selesai. Saya percaya, orang pasti akan respek pada Anda mengetahui bahwa Anda berniat ibadah dengan sungguh-sungguh.
Berikut foto-foto orang lagi asyik SMS-an padahal lagi sedang ibadah!
image by umc.org
image : anunnaturallife.blogspot.com
Image by Richard Masoner
alo sir ron, saya setuju mustinya hp kita jangan dipakai. kalau buat baca isi Alkitab pake aja yg konvensional alias bawa buku alkitab, krn klo ga gitu pasti tergoda untuk yg lain spt yg disebutkan di atas.
ReplyDeleteAlo juga sir Dave...Shalom :) Jadi nggak perlu pake Smart Phone Suci atau HP Suci ya, pake aja Kitab Suci alias buku Alkitab...Gimana kalo Chapel Guru di dh, sir?
ReplyDeleteitulah oarang kristen jaman akhir
ReplyDeleteDi koran nasional hari ini saya baca, ada tempat ibadah yang begitu ketat, hp dan kamera saja nggak boleh dibawa masuk. Kalau gereja sih nggak seketat itu tapi tetap saja nggak boleh seenaknya ya...Masak kita kalah disiplin rohaninya dengan mereka?
ReplyDelete